Sorong, (Antaranews Papua Barat)- Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama enam negara tetangga membahas pengelolaan konservasi di kawasan segitiga terumbu karang dunia.
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Andi Rusandi di Sorong, Selasa mengatakan pihaknya bersama Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Secutity (CTI-CFF) yang merupakan kerjasama regional yang anggotanya terdiri dari Indonesia, Malaysia, Papua New Guini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Timur.
Dia mengatakan, CTI-CFF memiliki satu bidang kerja yaitu Kelompok kerja konservasi kawasan perairan atau The Marine Protected Area Working Grup yang disingkat MPAWG dimana sasarannya adalah untuk membantu dan menetapkan satu kawasan konservasi perairan dan dijaga serta dikelola secara efektif.
Menurut dia, Sorong dan Raja Ampat menjadi tuan rumah pembahasan MPWAG sebab daerah tersebut adalah salah satu kawasan konservasi di kegitiga kawasan terumbu karang dunia. Pembahasan MPAWG bertujuan untuk mengembangkan sistem pengelola kawasan konservasi perairan secara lebih luas sesuai dengan target yang akan dicapai hingga tahun 2020 melalui beberapa kali pertemuan Kelompok kerja ini sebelumnya.
Pembahasan ini dalam bentuk workshop dan masing-masing negara akan menyampaikan konsep-konsep pengelolaan konservasi di negaranya begitu pula Indonesia akan menyampaikan ponsep pengelolaan konservasi perairan terutama di Raja Ampat yang merupakan segitiga terumbu karang dunia.
Selain workshop, kata dia, utusan negara-negara kelompok kerja MPAWG ini juga akan berkunjung di kawasan konservasi perairan Kabupaten Raja Ampat untuk melihat pengelolaan konservasi perairan oleh pemerintah maupun masyarakat adat setempat.
Dikatakan, kegiatan ini untuk mencari konsep-konsep pengelola kawasan konservasi perairan yang baik yang memberikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat namun di satu sisi alam tetap terlestari.
"Harapan kami ke depan Indonesia khususnya kawasan konservasi perairan di Kabupaten Raja Ampat yang merupakan segitiga terumbu karang dunia akan menjadi kawasan perairan percontohan bagi negara-negara lain," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Andi Rusandi di Sorong, Selasa mengatakan pihaknya bersama Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Secutity (CTI-CFF) yang merupakan kerjasama regional yang anggotanya terdiri dari Indonesia, Malaysia, Papua New Guini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Timur.
Dia mengatakan, CTI-CFF memiliki satu bidang kerja yaitu Kelompok kerja konservasi kawasan perairan atau The Marine Protected Area Working Grup yang disingkat MPAWG dimana sasarannya adalah untuk membantu dan menetapkan satu kawasan konservasi perairan dan dijaga serta dikelola secara efektif.
Menurut dia, Sorong dan Raja Ampat menjadi tuan rumah pembahasan MPWAG sebab daerah tersebut adalah salah satu kawasan konservasi di kegitiga kawasan terumbu karang dunia. Pembahasan MPAWG bertujuan untuk mengembangkan sistem pengelola kawasan konservasi perairan secara lebih luas sesuai dengan target yang akan dicapai hingga tahun 2020 melalui beberapa kali pertemuan Kelompok kerja ini sebelumnya.
Pembahasan ini dalam bentuk workshop dan masing-masing negara akan menyampaikan konsep-konsep pengelolaan konservasi di negaranya begitu pula Indonesia akan menyampaikan ponsep pengelolaan konservasi perairan terutama di Raja Ampat yang merupakan segitiga terumbu karang dunia.
Selain workshop, kata dia, utusan negara-negara kelompok kerja MPAWG ini juga akan berkunjung di kawasan konservasi perairan Kabupaten Raja Ampat untuk melihat pengelolaan konservasi perairan oleh pemerintah maupun masyarakat adat setempat.
Dikatakan, kegiatan ini untuk mencari konsep-konsep pengelola kawasan konservasi perairan yang baik yang memberikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat namun di satu sisi alam tetap terlestari.
"Harapan kami ke depan Indonesia khususnya kawasan konservasi perairan di Kabupaten Raja Ampat yang merupakan segitiga terumbu karang dunia akan menjadi kawasan perairan percontohan bagi negara-negara lain," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018