Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat tahun ini mendapatkan kuota penerima beasiswa program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADeM) untuk 10 orang pelajar guna dapat melanjutkan pendidikan ke jejang SMA/SMK unggulan di luar Papua.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Wondama Jonathan Sembiring di Isei Wasior, Jumat, mengatakan ADeM merupakan program beasiswa khusus bagi pelajar orang asli Papua (OAP) berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK pada sekolah-sekolah unggulan di luar Papua.
Program ini dibiayai dari dana Otonomi Khusus (Otsus) pada masing-masing kabupaten/kota.
Proses rekruitmen calon penerima beasiswa ADeM akan dilakukan melalui mekanisme seleksi terbuka.
Sembiring menjamin seleksi akan dilakukan secara transparan.
"Kuota terbatas tahun ini ADeM hanya 10 orang, jadi kami berupaya agar kalau bisa semua wilayah ada keterwakilan. Informasi ini sudah disampaikan ke semua SMP di seluruh wilayah Teluk Wondama, supaya bisa dinikmati semua orang, jangan hanya segelintir saja,” kata Sembiring.
Dia mengatakan, informasi terkait seleksi ADeM telah disampaikan ke semua SMP/sederajat di Wondama untuk selanjutnya disampaikan kepada peserta didik juga orang tua siswa.
Nantinya, setiap siswa yang berminat akan didaftarkan di sekolah masing-masing kemudian selanjutnya dikirim ke dinas untuk dimasukkan sebagai peserta seleksi.
“Sehingga semua kita serahkan sepenuhnya ke pihak sekolah, orang tua dan murid soal ADeM ini bagaimana, agar mereka mendaftar ke sekolah. Nanti operator sekolah yang merangkum dan ditampung di dinas baru dilakukan seleksi secara umum,” jelasnya.
Sementara untuk beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK), Sembiring menyebut pihaknya belum tahu berapa kuota yang diberikan tahun ini karena masin menunggu informasi resmi dari Provinsi Papua Barat.
Namun demikian informasi soal ADiK juga telah disampaikan ke setiap SMA/SMK untuk diumumkan kepada peserta didik dan orang tua.
Sama seperti ADeM, penentuan siapa yang berhak menjadi peserta akan ditentukan melalui mekanisme seleksi terbuka.
Soal tim seleksi, Sembiring menyebut anggota tim bukan hanya dari internal dinas pendidikan saja tetapi juga melibatkan utusan dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, juga dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Wondama Jonathan Sembiring di Isei Wasior, Jumat, mengatakan ADeM merupakan program beasiswa khusus bagi pelajar orang asli Papua (OAP) berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK pada sekolah-sekolah unggulan di luar Papua.
Program ini dibiayai dari dana Otonomi Khusus (Otsus) pada masing-masing kabupaten/kota.
Proses rekruitmen calon penerima beasiswa ADeM akan dilakukan melalui mekanisme seleksi terbuka.
Sembiring menjamin seleksi akan dilakukan secara transparan.
"Kuota terbatas tahun ini ADeM hanya 10 orang, jadi kami berupaya agar kalau bisa semua wilayah ada keterwakilan. Informasi ini sudah disampaikan ke semua SMP di seluruh wilayah Teluk Wondama, supaya bisa dinikmati semua orang, jangan hanya segelintir saja,” kata Sembiring.
Dia mengatakan, informasi terkait seleksi ADeM telah disampaikan ke semua SMP/sederajat di Wondama untuk selanjutnya disampaikan kepada peserta didik juga orang tua siswa.
Nantinya, setiap siswa yang berminat akan didaftarkan di sekolah masing-masing kemudian selanjutnya dikirim ke dinas untuk dimasukkan sebagai peserta seleksi.
“Sehingga semua kita serahkan sepenuhnya ke pihak sekolah, orang tua dan murid soal ADeM ini bagaimana, agar mereka mendaftar ke sekolah. Nanti operator sekolah yang merangkum dan ditampung di dinas baru dilakukan seleksi secara umum,” jelasnya.
Sementara untuk beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK), Sembiring menyebut pihaknya belum tahu berapa kuota yang diberikan tahun ini karena masin menunggu informasi resmi dari Provinsi Papua Barat.
Namun demikian informasi soal ADiK juga telah disampaikan ke setiap SMA/SMK untuk diumumkan kepada peserta didik dan orang tua.
Sama seperti ADeM, penentuan siapa yang berhak menjadi peserta akan ditentukan melalui mekanisme seleksi terbuka.
Soal tim seleksi, Sembiring menyebut anggota tim bukan hanya dari internal dinas pendidikan saja tetapi juga melibatkan utusan dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, juga dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022