Manokwari (ANTARA) - Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Provinsi Papua menyatakan hasil pemeriksaan terhadap 183 sampel sapi menggunakan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay tidak ditemukan indikasi penyakit Bovine Viral Diarrhea (BVD) atau diare berdarah.
Ketua Tim Kelompok Kerja Karantina Hewan BKHIT Papua Barat drh Yuni Sulistiawati di Manokwari, Jumat, mengatakan keseluruhan sampel sapi yang diperiksa berasal dari dua daerah yaitu Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Manokwari Selatan.
"Hasil pemeriksaan BVD dari semua sampel, semuanya negatif," ujar Yuni.
Meski demikian, kata dia, tiga dari 183 sampel sapi dinyatakan zero positif terinfeksi penyakit brucellosis atau keluron menular yang diperkuat dengan hasil temuan Tim Surveilans Jayapura, Provinsi Papua, sehingga perlu dilakukan tindakan khusus terhadap hewan tersebut.
Salah satu tindakan pengendalian hama penyakit karantina yang direkomendasikan yaitu pemotongan bersyarat supaya tidak terjadi penularan penyakit brucellosis ke hewan lainnya dan manusia sekitar, selain itu perlu dilakukan surveilans secara berkala.
"Penyakit brucellosis itu berpotensi menular. Pemotongan bersyarat merupakan salah satu tindakan yang direkomendasikan," ujar Yuni Sulistiawati.
Dia mengatakan pemerintah daerah di Papua Barat belum mencabut larangan terhadap kegiatan lalu lintas hewan dari provinsi lain sejak tahun 2021 seperti babi, sapi, kelelawar, kucing, anjing, unggas, serta hewan berkuku genap guna mengantisipasi penularan penyakit.
Larangan itu tercantum dalam Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 360/184/7/2022 dan Surat Edaran Gubernur Papua Barat Nomor 443.2/2458/GPB/2022 yang kemudian diikuti dengan optimalisasi pengawasan di pelabuhan maupun bandar udara.
"Sampai sekarang data lalu lintas hewan yang paling banyak hanya anak ayam umur sehari. Jadi, yang sapi positif brucellosis bukan dari luar," jelas Yuni.
Menurut dia, penerapan layanan Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) tidak hanya memudahkan konsumen mengajukan permohonan tindakan karantina, tetapi pengawasan lalu lintas hewan lebih maksimal.
Pengembangan sistem informasi berbasis digital bermaksud memperkuat upaya mencegah penularan hama penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan antarnegara maupun antarwilayah di seluruh Indonesia.
"Penggunaan aplikasi karantina online sudah kami sosialisasikan ke seluruh pengguna jasa dan pemerintah daerah," ujarnya.
BKHIT Papua Barat: 183 sampel sapi negatif diare berdarah
Sabtu, 7 Desember 2024 6:27 WIB

Ketua Tim Kelompok Kerja Karantina Hewan BKHIT Provinsi Papua Barat drh Yuni Sulistiawati saat ditemui awak media di Manokwari. (ANTARA/Fransiskus Salu Weking)