Bupati Sorong Johny Kamuru berharap agar masyarakat suku Moi pribumi Sorong bersatu guna memajukan daerah serta menata masa depan generasi muda lebih baik agar menjadi pemimpin di negerinya sendiri.
"Saya berharap musyawarah besar masyarakat pribumi selama dua hari ke depan ini dapat mempersatukan suku Moi," kata Bupati Sorong, Papua Barat Johny Kamuru di acara musyawarah besar suku Moi di Aimas, Rabu.
Dia mengatakan bahwa apabila suku Moi bersatu maka pemberdayaan masyarakat pribumi tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Baik bidang politik ada dari suku Moi menjadi anggota legislatif maupun bidang pemerintahan ada suku Moi yang menjadi kepala dinas bahkan juga kepala daerah.
"Kita harus bersyukur kepada Tuhan yang maha esa sebab sampai hari ini masyarakat suku Moi masih diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin di negerinya sendiri baik sebagai anggota DPRD, kepala dinas, bahkan Bupati Sorong," ujarnya.
Johny meminta agar warga suku Moi menjaga tanah dan kelestarian hutan adat agar dapat dinikmati oleh para generasi muda di masa yang akan datang.
Ketua Dewan Adat Malamoi Raya, Paulus Sapisa memberikan keterangan terpisah, berharap pula agar dengan musyawarah besar ini nilai-nilai budaya yang telah menjadikan jati diri setiap anggota Suku Moi terus dipertahankan.
Ketua Panitia Musyawarah, Novel Klaibin mengatakan bahwa masyarakat Suku Moi telah kehilangan identitas jati diri, kehilangan struktur organisasi kepemimpinan adat, kehilangan tata pendidikan adat, kehilangan hubungan kekerabatan.
Selain itu, krisis pemahaman dan praktek perkawinan adat, krisis pemahaman baca tulis bahasa Moi, persoalan tanah dan batas hutan antar marga.
"Kita berharap bahwa musyawarah besar ini mempersatukan suku Moi. Menghasilkan sebuah kesepakatan dan menuntaskan segala persoalan ini sehingga ke depannya nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam adat Suku Moi bisa terjaga dan kesejahteraan masyarakat," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
"Saya berharap musyawarah besar masyarakat pribumi selama dua hari ke depan ini dapat mempersatukan suku Moi," kata Bupati Sorong, Papua Barat Johny Kamuru di acara musyawarah besar suku Moi di Aimas, Rabu.
Dia mengatakan bahwa apabila suku Moi bersatu maka pemberdayaan masyarakat pribumi tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Baik bidang politik ada dari suku Moi menjadi anggota legislatif maupun bidang pemerintahan ada suku Moi yang menjadi kepala dinas bahkan juga kepala daerah.
"Kita harus bersyukur kepada Tuhan yang maha esa sebab sampai hari ini masyarakat suku Moi masih diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin di negerinya sendiri baik sebagai anggota DPRD, kepala dinas, bahkan Bupati Sorong," ujarnya.
Johny meminta agar warga suku Moi menjaga tanah dan kelestarian hutan adat agar dapat dinikmati oleh para generasi muda di masa yang akan datang.
Ketua Dewan Adat Malamoi Raya, Paulus Sapisa memberikan keterangan terpisah, berharap pula agar dengan musyawarah besar ini nilai-nilai budaya yang telah menjadikan jati diri setiap anggota Suku Moi terus dipertahankan.
Ketua Panitia Musyawarah, Novel Klaibin mengatakan bahwa masyarakat Suku Moi telah kehilangan identitas jati diri, kehilangan struktur organisasi kepemimpinan adat, kehilangan tata pendidikan adat, kehilangan hubungan kekerabatan.
Selain itu, krisis pemahaman dan praktek perkawinan adat, krisis pemahaman baca tulis bahasa Moi, persoalan tanah dan batas hutan antar marga.
"Kita berharap bahwa musyawarah besar ini mempersatukan suku Moi. Menghasilkan sebuah kesepakatan dan menuntaskan segala persoalan ini sehingga ke depannya nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam adat Suku Moi bisa terjaga dan kesejahteraan masyarakat," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022