Manokwari,(Antaranews Papua Barat)- Pariwisata di wilayah Provinsi Papua Barat diyakini sebagai sumber potensial yang dapat dioptimalkan untuk pengembangan perekonomian masyarakat.

"Begitu pula di wilayah Provinsi Papua. Banyak spot-spot atau titik yang selama ini belum dioptimalkan pemanfaatanya. Ini bisa dikembangkan untuk memacu perekonomian," kata Bustar Maytar, salah satu anggota tim percepatan pelaksanaan International Conference on Bioversity, Ecotourism and Creative Economy di Manokwari, Rabu.

Ia menyebutkan, pengembangan ekowisata dan ekonomi kreatif merupakan bagian dari konsep pembangunan berkelanjutan yang saat ini digagas Pemprov Papua dan Papua Barat.

Pada konferensi internasional yang akan digelar di Manokwari pada Oktober 2018, kata Bustar, dua sektor ini akan menjadi pembahasan serius. Sedikitnya,  11 negara akan hadir dalam konferensi tersebut.

Prosentase kemiskinan, baik di Papua maupun Papua Barat masih cukup tinggi. Bahkan secara nasional dua daerah ini menduduki rangking pertama dan kedua sebagai provinsi dengan prosentase kemiskinan tertinggi.

"Optimalisasi pemanfaatkan sumber daya alam melalui jasa pariwisata, bisa menjadi solusi. Pemerintah daerah harus lebih serius," katanya lagi.

Menurutnya, pariwisata Papua Barat bukan hanya Raja Ampat. Daerah lain seperti Pegunungan Arfak, Kaimana, Taman Nasional Teluk Cenderawasih bisa diseriusi untuk meningkatkan daya tarik wisatawan.

"Semakin banyak alternatif wisata yang bisa dikunjungi di Papua Barat semakin bagus. Daya tarikya akan sangat kuat," sebutnya lagi.

Pada konferensi ini diharapkan seluruh potensi dapat didiskusikan serius dan pemerintah daerah dapat mengintegrasikan dalam program strategis pembangunan.

"Termasuk budaya masyarakat serta potensi ekonomi kreatif. Harus dioptimalkan untuk mendukung pengembangan pariwisata," pungkasnya.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018