PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VII Kasim Sorong, Provinsi Papua Barat menggelar simulasi keadaan tanggap darurat terkait penanggulangan, pencegahan serta untuk mengatasi risiko kerja yang mungkin muncul dalam pelaksanaan operasional kilang, Jumat.

General Manager Pertamina RU VII Kasim, Yulianto Triwibowo sekaligus Emergency Response Commander mengatakan bahwa simulasi tersebut menyampaikan bahwa Major Emergency Drill merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Pertamina RU VII sebagai bentuk antisipasi kemungkinan insiden yang dapat terjadi kapan saja sebagai risiko operasional.

Dia mengatakan bahwa simulasi tersebut juga untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan tim emergency response dalam melakukan penanggulangan.

Menurut dia, simulasi ini melibatkan seluruh manajemen dan tim dari berbagai fungsi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan yang dapat mengganggu operasional.

"Kami juga mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh elemen masyarakat agar Kilang Pertamina RU VII Kasim dapat terus beroperasi secara aman dan lancar tanpa adanya kendala apapun sehingga dapat memproduksi energi terbaik untuk negeri,” ujarnya.

Simulasi Major Emergency Drill tersebut berlangsung selama 1,5 jam yang dimulai pada pukul 08.05 WIT dengan membunyikan sirine tanda keadaan darurat.

Adapun skenario pelaksanaan simulasi tersebut adalah terjadinya insiden berupa kebakaran di tangki 5-T-21 yang berisi residu , dimana api ditemukan di sisi timur atap tangki oleh salah satu operator yang melakukan patroli di area tangki yang kemudian segera dilaporkan kepada Fire Station RU VII dan Area Manager Operating da Manufacturing selaku Incident Commander yang berada di Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) RU VII.

Petugas pemadaman kebakaran (Fire Brigade) RU VII kemudian segera memberangkatkan kendaraan pemadaman kebakaran dan peralatan lengkap beserta crew ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman sementara pada saat yang bersamaan juga tetap harus mengatur pola operasi agar tetap berjalan.

Pada simulasi tersebut juga terdapat skenario tumpahan residue di dalam area bundwall tangki 5-T-21 yang sempat lolos ke parit, evakuasi dan pertolongan pertama terhadap salah satu fireman yang terjatuh di bundwall dan tidak sadarkan diri, tumpahan minyak di laut serta penanganan tim Security dan Comrel RU VII terhadap sekelompok massa yang ingin menanyakan warga yang menjadi korban kecelakaan kerja dan meminta ganti rugi karena tumpahan minyak di laut. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan tetap menjalankan prosedur COVID-19.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020