Manokwari (ANTARA) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua Barat telah mengumpulkan dana lebih kurang Rp27 juta yang akan disalurkan untuk membantu korban terdampak bencana tanah longsor di Kampung Mbenti, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah KNPI Papua Barat Sammy Saiba di Manokwari Senin mengatakan, aksi penggalangan dana yang diselenggarakan selama tiga hari, yaitu 28-30 Mei 2024 itu bertujuan untuk meringankan beban para korban terdampak bencana tanah longsor.
"Hari ini, Senin kami lanjutkan penggalangan dana di lingkup pemerintah provinsi," kata Sammy.
Setelah semua dana terkumpul, katanya, KNPI Papua Barat langsung mendistribusikan sekaligus dengan paketan sembako guna meringankan beban dari setiap keluarga yang terdampak bencana tanah longsor.
KNPI juga mengapresiasi sejumlah organisasi masyarakat dan organisasi kemahasiswaan yang turut berpartisipasi melaksanakan aksi kemanusiaan penggalangan dana tersebut.
"Kami masih koordinasikan dengan pemerintah provinsi supaya bisa sama-sama salurkan bantuan. Kalau tidak ya KNPI sendiri," kata Sammy Saiba.
Kepala Badan SAR Nasional Manokwari I Wayan Suyatna menjelaskan, bencana alam tanah longsor yang terjadi pada Minggu (26/5) menyebabkan sejumlah rumah warga setempat rusak, dan empat orang ditemukan meninggal dunia.
Korban yang meninggal adalah Desi (23), Yunus (50), Kevin (5), dan Melisa (3), sedangkan korban Jemson Dowansiba (30) ditemukan dalam kondisi selamat meski tertimbun tanah longsor.
"Tim SAR gabungan mengevakuasi lima orang, tetapi hanya satu orang saja yang selamat," kata Wayan.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi itu, meliputi 11 personel Basarnas, 14 personel Polres Pegunungan Arfak, delapan personel Koramil Pegunungan Arfak, lima personel Polsek Anggi, dan 21 personel Satbrimob Polda Papua Barat.
Operasi itu mengikutsertakan unsur pemerintah daerah, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pegunungan Arfak empat orang, Dinas Perumahan dan Pekerjaan Umum Pegunungan Arfak lima orang, serta masyarakat setempat sebanyak 200 orang.