Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jayapura, Papua melakukan monitoring peredaran lima jenis sirop obat yang mengandung cemaran Etilan Glitol (EG) melebihi ambang batas aman di wilayah itu.
Kepala BBPOM di Jayapura Mojaza Sirait di Jayapura, Jumat mengatakan saat ini tim petugas sudah berada di lapangan guna mengawal penarikan di seluruh wilayah kerja BBPOM di Jayapura.
"Jadi petugas BBPOM di Jayapura juga monitoring pelaksanaan perintah penarikan (recall) terhadap sarana distribusi (swasta/pemerintah)," katanya.
Menurut Sirait, selain itu petugas BBPOM di Jayapura yang berada di lapangan akan memastikan produk dikarantina di sarana pelayanan dan tidak ada yang disalurkan sampai produk lima jenis sirop obat tersebut ditarik oleh distributor.
"Serta monitoring tindak lanjut penarikan produk sampai ada berita acara pemusnahan baik dilakukan di wilayah atau di pusat tergantung mekanisme recall industri bersangkutan," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik karena untuk pengobatan masih ada obat dalam bentuk ketersediaan lain seperti tablet, suppositoria dan sirop kering.
Lima jenis sirop obat yang mengandung cemaran EG yang melebihi ambang batas aman berdasarkan hasil informasi dari BPOM RI pada 20 Oktober 2022 yakni Termorex Sirop (obat demam) produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1 kemasan dus, botol plastik 60 Mililiter.
Selanjutnya Flurin DMP Sirop (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1 kemasan dus, botol plastik 60 Mililiter dan Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1 kemasan dus, botol plastik 60 Mililiter.
Kemudian Unibebi Demam Sirop (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1 kemasab dus dan botol 60 Mililiter dan Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1 kemasan dus dan botol 60 Mililiter.
BBPOM Jayapura monitoring peredaran lima jenis sirop obat
Sabtu, 22 Oktober 2022 10:45 WIB