Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat kembali beroperasi setelah tutup selama beberapa hari akibat COVID-19.
Direktur BLUD RSU Manokwari dr Yodi Kairupan di Manokwari Rabu menjelaskan, seluruh layanan saat ini sudah berjalan normal. Penutupan sementara hanya berlangsung lima hari sejak 2 hingga 6 Oktober.
"Kita tutup beberapa waktu lalu untuk dilakukan sterilisasi. Seluruh ruangan kami semprot dan saat ini semua sudah steril," ucap Yodi.
Sebanyak 29 tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut beberapa waktu lalu terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka tersebar di sejumlah layanan rumah sakit.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Satgas COVID-19 bergerak cepat melakukan penelusuran kontak baik di kalangan para nakes maupun keluarga serta kerabatnya. Manajemen rumah sakit pun memutuskan untuk menutup sementara pelayanan agar kegiatan tracing dan sterilisasi ruangan berjalan maksimal.
Yodi menyebutkan, saat ini masih ada 12 nakes yang menjalani isolasi di rumah sakit. Kendati demikian ia memastikan layanan tidak terganggu.
Dia menambahkan, saat ini laboratorium polymerase chain reaction (PCR) rumah sakit tersebut sudah beroperasi kembali. Sebelumnya sempat terhenti karena mesin eror.
"Sudah bisa runnig sejak dua hari lalu, Kalau ada sampel sudah bisa langsung diperiksa,” ujarnya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020
Direktur BLUD RSU Manokwari dr Yodi Kairupan di Manokwari Rabu menjelaskan, seluruh layanan saat ini sudah berjalan normal. Penutupan sementara hanya berlangsung lima hari sejak 2 hingga 6 Oktober.
"Kita tutup beberapa waktu lalu untuk dilakukan sterilisasi. Seluruh ruangan kami semprot dan saat ini semua sudah steril," ucap Yodi.
Sebanyak 29 tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut beberapa waktu lalu terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka tersebar di sejumlah layanan rumah sakit.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Satgas COVID-19 bergerak cepat melakukan penelusuran kontak baik di kalangan para nakes maupun keluarga serta kerabatnya. Manajemen rumah sakit pun memutuskan untuk menutup sementara pelayanan agar kegiatan tracing dan sterilisasi ruangan berjalan maksimal.
Yodi menyebutkan, saat ini masih ada 12 nakes yang menjalani isolasi di rumah sakit. Kendati demikian ia memastikan layanan tidak terganggu.
Dia menambahkan, saat ini laboratorium polymerase chain reaction (PCR) rumah sakit tersebut sudah beroperasi kembali. Sebelumnya sempat terhenti karena mesin eror.
"Sudah bisa runnig sejak dua hari lalu, Kalau ada sampel sudah bisa langsung diperiksa,” ujarnya menambahkan.
Editor : Key Tokan A
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020