Wasior,(Antaranews Papua Barat)- Mama-mama penjual sayur-sayuran di Pasar Iriati Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Sabtu (21/4) tampil beda. Mereka kompak mengenakan kostum kebaya dan sanggu kepala.

Tampilan yang lain dari biasanya itu dilakukan untuk memperingati Hari Kartini. Tahun ini, peringatan hari lahir tokoh emansipasi wanita Indonesia itu memang sengaja dipusatkan di Pasar Sentral Iriati untuk memotivasi para penjual di pasar yang didominasi kaum ibu agar tetap semangat menjalani profesi mereka.

Syukuran Hari Kartini yang digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dihadiri oleh kaum ibu dari berbagai organisasi wanita. Ikut hadir Wakil Bupati Paulus Indubri, Sekda Denny Simbar serta sejumlah pimpinan OPD. 

Dalam sambutannya, Paulus Indubri secara khusus memberi apresiasi atas kontribusi kaum perempuan yang menjadi pedagang di pasar. Menurut Indubri, mama-mama yang berjualan di pasar adalah sosok Kartini masa kini yang rela bekerja keras untuk mencukupi ekonomi keluarga.

" Perempuan di pasar merupakan penggerak ekonomi daerah.  Mama-mama memberikan kontribusi besar untuk daerah," ujar Indubri.

Dia juga berpesan agar para suami maupun kaum pria secara umum mendukung perempuan Wondama agar bisa maju  dan mandiri.

"Karna  laki-laki yang hebat pasti di belakangnya ada perempuan yg hebat dan tangguh," kata orang nomor dua Wondama ini. 
Ketua penggerak PKK Merlin Lekito (kiri) bersama pedagang di Pasar Iriati,Teluk Wondama mengenakan kostum kebaya merayakan hari Kartin,Sabtu (21/4) (Foto/Antaranews Papua Barat/Zack T Bala)
Senada, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Merlin Lekito Imburi menyerukan agar tidak lagi terjadi kekerasan terhadap perempuan terutama di dalam rumah tangga.

"Jangan pukul-pukul mama. Atau tidak pukul tapi mungkin bikin mama  pu hati sakit itu lebih parah  lagi. Jadi jaga mama secara fisik dan  nurani supaya dia tetap sehat, cantik dan jadi penopang keluarga," pesan isteri Bupati Teluk Wondama ini.(*)

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018