Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Bernadus Imburi, Kamis, melantik 61 kepala kampung/desa secara serentak di ruang terbuka. 

Kepala kampung untuk periode 2020-2026 yang dilantik ini merupakan hasil pemilihan kepala kampung (Pilkam) secara serentak yang digelar pada 2019 dan awal 2020.

Pelantikan kepala kampung secara massal itu menjadi yang terbesar dalam sejarah Kabupaten Teluk Wondama. Beberapa dari mereka yang dilantik berstatus sebagai ASN. Hal itu juga menjadi yang pertama kali terjadi di Wondama.

Dalam rangka penerapan protokol kesehatan pencegahan virus corona atau Covid-19, prosesi pelantikan dan pengangkatan sumpah janji  kepala kampung dilakukan di ruang terbuka tepatnya di lapangan apel kantor bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati menekankan bahwa seiring meningkatnya kucuran dana desa, kampung kini ibarat gula yang banyak dikerumuni semut. Hal itu pula yang mendorong banyak orang tertarik menjadi kepala kampung.  

Bernadus mengingatkan para kepala kampung agar bekerja dengan jujur dengan mengedepankan asas transparansi serta bertanggung jawab. 

Dalam hal pengelolaan keuangan kampung, Imburi minta mereka bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku serta tidak tergoda mengunakan dana kampung untuk kepentingan pribadi. Sebab sejalan dengan banyaknya anggaran yang turun ke kampung maka dipastikan pengawasanpun akan semakin ketat dan berlapis. 

“Jangan berrmain-main dengan uang. Jaga diri, jangan bermain-main dengan uang karena bermain-main dengan uang itu berbahaya. Dan tak seorangpun dapat melindungi yang lain. Saya tidak, Wakil Bupati juga tidak, Sekda tidak, Kepala BPM juga tidak. Setiap orang yang menggunakan uang bertanggung jawab atas uang itu, “ tandas Imburi.

Bupati berharap para kepala kampung baru yang rata-rata masih berusia muda dapat menghadirkan pembaharuan positif dalam masyarakat. Dia juga mengingatkan seorang kepala kampung harus mampu membuat masyarakatnya hidup secara layak dan menghidupkan kembali budaya gotong royong. 

“Hendaknya saudara dekat dengan rakyat yang memilih saudara-saudara tanpa membedakan derajat dan martabatnya dan mampu memahami dan menyerap aspirasi serta menjaga keharmonisan masyarakat yang saudara pimpin. Jangan sampai masyarakat terbelah karena perbedaan pilihan pada saat pemilihan kepala kampung,"pesan orang nomor satu Wondama.

Metusalem Paduai, kepala kampung Maniwak mengaku bangga dan bersyukur bisa terpilih mengemban jabatan sebagai kepala kampung. Sebagai seorang ASN, Metu, demikian panggilannya, berikhtiar untuk bisa menghadirkan perubahan positif bagi kampung Maniwak yang merupakan kampung dengan jumlah penduduk terbesar di Wondama.

“Saya sudah punya strategi untuk menghadirkan perubahan di kampung Maniwak. Ada ide-ide baru yang akan saya lakukan untuk kampung Maniwak dalam periode 2020sampai 2026 nanti. Mudahan-mudahan dapat didukung oleh masyarakat. Saya punya kerinduan untuk membawa kampung Maniwak  sukses, “ ujar Metu.***

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020