Sorong, (Antaranews Papua Barat) -Australia- Indonesia Partnership for Rural Economic Cevelopment (AIP Rural) lembaga kerjasama pemerintah Indonesia dan Australia guna peningkatan ekonomi masyarakat mencatat, jumlah petani sayur di Provinsi Papua Barat mencapai 47 ribu betani.

"66 persen dari jumlah petani sayur Papua Barat tersebut terkonsentrasi di Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw dan Bintuni. Petani di daerah tersebut didorong agar meningkatkan kualitas produksi," kata Business Consultant Prisma AIP Rural Lieanto Agnisetiadi di Sorong, Minggu (25/2).

Dia mengatakan, hasil produksi petani tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Provinsi Papua Barat. Sayuran yang dikonsumsi masyarakat Papua Barat masih didatangkan dari luar daerah.

Menurut dia, Papua Barat sangat luas dan lahan pertanian sangat subur berpotensi untuk menjadi daerah menghasilkan sayuran untuk dikonsumsi masyarakat setempat maupun diekspor.

AIP Rural bekerjasama dengan PT Awindo untuk penyediaan bibit yang berkualitas bagi petani sayur di Papua Barat. Selain itu mengajarkan masyarakat bagaimana cara menanam yang baik.

"Kami juga bekerja sama dengan perusahaan pestisida untuk mengajarkan petani Papua Barat cara menggunakan pestisida yang terkontrol sehingga hasil produksi tetap berkualitas dan meningkat," ujarnya.

Program ini, kata dia, sudah berjalan di Kabupaten Sorong, Sorong Selatan Tambrauw, Manokwari, dan Pegunungan Arfak dengan harapan hasil produksi petani lokal dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Papua Barat.

AIP Rural tidak hanya mendorong peningkatan produksi sayur petani lokal, tetapi juga mencari solusi untuk memasarkan hasil produksi dengan harga yang stabil sehingga petani tetap semangat menanam," tambah dia. (*)

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018