Pasokan gula pasir dari Jawa sudah masuk di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat, beberapa waktu lalu dan untuk Teluk Wondama akan tiba pada 5 April 2020, kata Kepala Biro Perekonomian Setda Papua Barat, Jefry Auparay di Manokwari, Jumat.

Ia menjelaskan, untuk Manokwari saat ini sudah ada stok sebanyak 75 ton. Diharapkan bisa mencukupi kebutuhan gula di daerah tersebut hingga beberapa bulan kedepan.

"Untuk Teluk Wondama, tanggal lima sudah tiba di Pelabuhan Wasior. Itu di luar dari stok yang dialokasikan di Manokwari," ucap Jefry.

Selain distributor swasta, lanjut Jefry, Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Manokwari pun sudah mendatangkan gula dan saat ini sudah tiba. Masyarakat diimbau tidak khawatir dengan ketersediaan gula di daerah tersebut.

"Saat ini kami masih menunggu laporan dari kabupaten kota tentang pasokan gula di daerah masing-masing. Pemerintah sudah mengupayakan impor untuk mencukupi kebutuhan di seluruh daerah," katanya.

Terkait kelangkaan gula pasir, menurut Jefry, terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Itu terjadi lantaran stok di tingkat produsen juga mengalami minim.

"Untuk mengatasi hal itu, makanya pemerintah melakukan impor. Sekarang sedang didistribusikan ke seluruh daerah, termasuk ke Papua Barat," ujarnya lagi.

Ia berharap, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Satgas Pangan terus memantau perkembangan pasar. Setelah pasokan gula tiba diharapkan tidak ada gejolak harga di pasar.

Antara memantau, harga gula di Manokwari perkarung kapasitas 50 kg pernah tembus di harga Rp900 ribu. Harga eceran di kios bervariasi antara Rp20 ribu hingga Rp21 ribu/kg.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020