Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menggandeng pelaku usaha untuk mengendalikan limbah dari kegiatan usaha agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati DLH Manokwari, Johanes Ada Lembang di Manokwari, Kamis, mengutarakan bahwa setiap kegiatan usaha atau investasi wajib memperhatikan dampak pencemaran lingkungan.

Untuk itu, sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha perlu dibangun

"Kemarin kami melakukan audiensi dengan pengurus PHRI (Perhimpunan Hotel Republik Indonesia) Papua Barat. Intinya kami memberikan semacam penyadaran kepada mereka agar memiliki perencanaan yang matang dalam mengelola limbah," ucap Johanes

Ia menyebutkan, tahun ini pengawasan baru dilakukan terhadap dua hotel. Diharapkan pada pertemuan PHRI yang akan melibatkan seluruh hotel di daerah tersebut, dapat melibatkan DLH. Dengan demikian pemilik dan pengelola hotel memiliki kesadaran dalam mengelola limbah.

"Hotel harus benar-benar memperhatikan pengelolaan limbah baik limbah cair pada padat sesuai izin lingkungan yang telah dikeluarkan Pemda. Perlu diperhatikan juga ada limbah yang berupa bahan berbahaya dan beracun, tidak boleh dibuang sembarang," kata dia lagi.

Menurutnya, selain hotel, DLH juga akan melakukan pengawasan pada kegiatan usaha lain yang berpotensi menghasilkan limbah serta memicu pencemaran lingkungan.

Johanes mengutarakan, menjaga lingkungan merupakan tanggungjawab semua pihak, termasuk pelaku usaha. Ia mengajak para pelaku usaha bersinergi dalam menjaga agar kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan.

"Ini juga demi menjaga keberlanjutan usaha yang mereka lakukan. Pemda tentu akan mengambil tindakan jika ada pelaku usaha yang menimbulkan pencemaran," katanya.

Selain pencemaran air dan tanah, setiap usaha harus mengantisipasi pencemaran udara akibat limbah yang mereka hasilkan.

"Pemda menginginkan lingkungan yang sehat, bersih dan aman dari pencemaran. Ini pun akhirnya kita semua yang akan menikmati, untuk itu lingkungan harus dijaga sama," pungkasnya.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020