Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan lebat masih berpotensi terjadi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada Selasa (3/3) hingga Rabu (4/3).

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari, Denny Putiray, di Manokwari, Senin, menjelaskan hujan berpotensi terjadi secara merata di Manokwari. Daerah yang juga memiliki potensi hujan, yakni wilayah perairan Teluk Cenderawasih, Raja Ampat, Fakfak, dan Kaimana.

"Ada tanda-tanda kemunculan awan cumulunimbus di beberapa daerah tersebut. Ini awan gelap yang berpotensi besar menimbulkan hujan, angin, tinggi gelombang dan petir," ucap dia.

Kemunculan awan itu, diperkirakan terjadi di wilayah Perairan Biak hingga Sarmi Jayapura, Papua.

Dia menjelaskan di wilayah Manokwari hujan diperkirakan terjadi pada siang hingga malam hari pada Selasa (3/2). Masyarakat diimbau untuk terus waspada, terutama yang berada di daerah yang memiliki potensi banjir dan longsor.

BMKG mencapat empat daerah di Papua Barat, yakni Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama pada Senin (2/3) diguyur hujan lebat. Di Manokwari hujan lebat sudah terjadi sejak Senin dini hari.

Selain merendam sejumlah rumah warga di Manokwari, hujan juga mengakibatkan tebing di Jln. Pahlawan Manokwari longsor. Longsor tersebut menutup jalur transportasi dan merusak jaringan listrik.

Pada kesempatan sebelumnya, Denny Putiray mengimbau masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan di daerah tersebut mewaspadai perubahan cuaca yang terjadi akibat bergeseran Matahari. Puncak bergeseran Matahari dari sebelah selatan ke utara katulistiwa itu akan terjadi selama Maret 2020.

Dia menjelaskan pergeseran pusat tata surya itu dapat memicu terjadinya fenomena alam berupa cuaca ekstrem.

"Orang menyebut musim pancaroba. Biasanya pada kondisi ini suka muncul yang aneh-aneh. Bisa hujan lebat, hujan di sertai petir, angin kencang juga tinggi gelombang air laut meningkat," katanya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan waspada selama Maret.
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020