Pemerintah Provinsi Papua Barat mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur milik masyarakat untuk meningkatkan produksi peternakan sapi.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua Barat Hendrikus Fatem di Manokwari, Jumat menjelaskan pihaknya menargetkan adanya kelahiran 12.000 ekor anakan sapi pada Tahun 2020.

"Dari pemerintah pusat kita mendapat program insiminasi buatan (kawin suntik). Dari program itu, tahun ini kita ditarget 2000 induk harus bunting. Sedangkan untuk kawin alami kita targetkan 10 ribu indukan," kata Fatem.

Dalam rangka mewujudkan target tersebut, lanjut Fatem, pihaknya akan melaksanakan program pembuatan rens (area umbaran) mini melalui dana otonomi khusus. Program ini khusus diberikan bagi masyarakat asli Papua.

Selain pagar, setiap kelompok ternak akan diberikan bantuan berupa 20 hingga 25 ekor sapi indukan, pembangunan tempat berteduh serta penampungan air untuk ternak.

"Tahun lalu sudah kita mulai dan tahun ini ada enam kelompok yang akan kita bantu. Enam kelompok ternak tersebut diantaranya di Manokwari, Teluk Wondama, Teluk Bintuni di beberapa kelompok lain di wilayah Sorong raya," sebut Fatem.

Dia menjelaskan, masyarakat Papua selama ini sudah menjalankan usaha peternakan namun masih dilakukan dengan meliarkan ternak mereka. Selain sulit dikontrol, dengan pola tersebut masyarakat kesulitan saat harus memanen hasil ternaknya.

"Hewan diliarkan begitu saja, saat ada pembeli datang mereka setengah mati untuk menangkap. Pembeli maunya begitu beli sudah ada tali, kalau pembeli harus tangkap sendiri berarti harga kurang. Di sini peternak rugi," katanya.

Dengan rens mini, pihaknya berharap hewan ternak lebih mudah dikontrol, proses insiminasi buatan lebih mudah dilakukan dan peternak memperoleh untung lebih besar.

Dia menjelaskan, pemerintah pusat memiliki program sapi kerbau komoditas andalan (Komandan) untuk meningkatkan produksi peternakan sapi. Papua Barat menjadi salah satu taget dalam program itu.

"Omset dari bisnis peternakan sapi ini begitu besar. Kami berharap masyarakat bisa fokus dan bisa melihat bisnis ini sebagai peluang untuk mewujudkan kesejahteraan mereka," katanya lagi.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020