Wasior, (Antaranews Papua Barat) - Sebagian besar pedagang Pasar Soyar Wasior Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat belum menempati los pasar Sentral Iriati, setelah dilakukan relokasi dari pasar sebelumnya tiga pekan lalu.
Mandor Pasar Sentral Iriati Rais Rasyid di Wasior Rabu, (34/1) menyebutkan, sejauh ini baru sekitar 30 persen los pasar Sentral Iriati yang terisi sebagian besar los kosong.
Sebagian los masih tutup dengan alasan masih belanja barang. Padahal Dinas Perindagkop sudah kasih batas waktu kepada pedagang yang menempati pasar tersebut sampai tanggal 20 Januari, jika tidak diisi maka akan diberikan kepada yang lain.
"Namun sampai sekarang Dinas Perindagkop belum mengambil langkah terkait batas waktu yang ditentukan itu," ujarnya.
Rais menduga ada sebagian pedagang eks Pasar Soyar yang memilih tidak berjualan di Pasar Iriati karena kondisi pasar yang masih sepi pembeli.
Pedagang tersebut memilih sewa tempat di pinggir jalan seperti di Miei atau Karumatiri karena ramai aktivitas masyarakat.
La Rudi, seorang penjual ikan mengakui sejauh ini belum banyak pembeli yang datang berbelanja di Pasar Sentral Iriati meskipun Pasar Soyar sudah resmi ditutup. Meski begitu, dibandingkan sewaktu Pasar Soyar masih beroperasi, jumlah pembeli sudah jauh lebih meningkat.
“Untuk pasar ikan, memang masih sepi juga tapi sudah agak lumayan daripada yang dulu. Tapi yang ramai itu hanya pagi saja, karena di atas jam 12 banyak penjual di sini pindah ke Pasar Sore (di Waskam) jadi di sini langsung tutup karena tidak ada yang datang beli lagi,“ tambah Rudi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Mandor Pasar Sentral Iriati Rais Rasyid di Wasior Rabu, (34/1) menyebutkan, sejauh ini baru sekitar 30 persen los pasar Sentral Iriati yang terisi sebagian besar los kosong.
Sebagian los masih tutup dengan alasan masih belanja barang. Padahal Dinas Perindagkop sudah kasih batas waktu kepada pedagang yang menempati pasar tersebut sampai tanggal 20 Januari, jika tidak diisi maka akan diberikan kepada yang lain.
"Namun sampai sekarang Dinas Perindagkop belum mengambil langkah terkait batas waktu yang ditentukan itu," ujarnya.
Rais menduga ada sebagian pedagang eks Pasar Soyar yang memilih tidak berjualan di Pasar Iriati karena kondisi pasar yang masih sepi pembeli.
Pedagang tersebut memilih sewa tempat di pinggir jalan seperti di Miei atau Karumatiri karena ramai aktivitas masyarakat.
La Rudi, seorang penjual ikan mengakui sejauh ini belum banyak pembeli yang datang berbelanja di Pasar Sentral Iriati meskipun Pasar Soyar sudah resmi ditutup. Meski begitu, dibandingkan sewaktu Pasar Soyar masih beroperasi, jumlah pembeli sudah jauh lebih meningkat.
“Untuk pasar ikan, memang masih sepi juga tapi sudah agak lumayan daripada yang dulu. Tapi yang ramai itu hanya pagi saja, karena di atas jam 12 banyak penjual di sini pindah ke Pasar Sore (di Waskam) jadi di sini langsung tutup karena tidak ada yang datang beli lagi,“ tambah Rudi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018