Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Herman Khaeron menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan gizi para penerima manfaat, melainkan juga menjadi pembangkit ekonomi baru di daerah.

"Selain memberikan asupan gizi dan nutrisi, tetapi juga menjadi pembangkit ekonomi baru di daerah," kata kata Hero, sapaan karibnya, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, program MBG yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto secara esensi memberikan dampak luar biasa dalam berbagai sisi.

Dia menilai dengan asupan gizi dan nutrisi yang terpenuhi maka dapat mempersiapkan para generasi muda Indonesia untuk menjadi sumber daya unggul (SDM) Indonesia Emas 2045.

"Anak-anak atau siswa yang sekarang berada di SD, SMP, dan SMA diharapkan ini akan tercukupi gizi dan nutrisinya sehingga mencukupi dan kemudian menjadi generasi yang unggul ke depan," ucapnya.

Dia lantas melanjutkan, "Generasi emas adalah generasi yang ekonominya maju, kemudian adil, sejahtera, dan tentu menjadi bangsa yang maju."

Adapun dari aspek ekonomi, dia menilai program MBG akan dapat meningkatkan perekonomian daerah karena melibatkan para warga lokal maupun bahan baku lokal dalam penyediaan makanan bergizi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Ekonomi daerah akan meningkat karena ada banyak pesanan ataupun ada banyak kebutuhan akan komoditas-komoditas lokal yang dihasilkan di wilayahnya masing-masing. Ini yang tentu akan menjadi pembangkit ekonomi baru," tuturnya.

Dia menambahkan bahwa meski program MBG menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo, namun tidak serta merta mengesampingkan program-program lainnya yang menjadi prioritas unggulan utama.

"Seperti menuju kepada kedaulatan dan kemandirian pangan dan energi juga itu tetap dijalankan. Kedaulatan dan kemandirian air juga itu tetap dijalankan," kata anggota Komisi VI DPR RI itu.

Diketahui, Program Makan Bergizi Gratis merupakan program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang resmi diberlakukan di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia pada Senin (6/1).

Terdapat sekitar 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi buat anak-anak sekolah dan ibu hamil pada saat program ini dilaksanakan pertama kali

Jumlah tersebut akan terus bertambah setiap hari secara bertahap hingga 937 titik pada akhir bulan Januari 2025, dan setidaknya akan menjangkau tiga juta penerima manfaat.

Hingga akhir tahun 2025, diharapkan jumlah penerima manfaat mencapai hingga 15 juta sasaran. Pada 2029, program tersebut ditargetkan mencakup 82,9 juta penerima manfaat.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BAKN: Program MBG tak hanya penuhi gizi tapi juga pembangkit ekonomi

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2025