Akademisi Universitas Papua (Unipa), Papua Barat mengharapkan proyek strategis nasional (PSN) Pasar Sanggeng di Kabupaten Manokwari, Papua Barat harus bisa membawa kemajuan dan memberdayakan pedagang asli Papua. 

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unipa Rully N Wurarah di Manokwari, Selasa, mengatakan pembangunan pasar jangan hanya fokus pada bangunan fisik semata tetapi juga harus memiliki fungsi pemberdayaan.

“Pasar Sanggeng sudah dibangun pemerintah menjadi lebih besar dan lebih kompetitif, sehingga seharusnya bisa menjadi sarana untuk memberdayakan pedagang asli Papua,” kata Rully

Dia berharap setelah Pasar Sanggeng diresmikan pengoperasian-nya maka tugas pemerintah selanjutnya yaitu memaksimalkan fungsi pemberdayaan

Pasar modern itu perlu dikelola pihak ketiga atau lembaga yang kompeten dan profesional dalam mengelola pasar.

"Pihak pengelola pasar harus memastikan lapak atau kios di Pasar Sanggeng tidak dimonopoli oleh segelintir orang sehingga bisa mengakomodir lebih banyak pedagang asli Papua," pinta Rully.

Karena itu, katanya, aturan di pasar harus tegas dan kios yang sudah dialokasikan bagi pedagang asli Papua tidak boleh digunakan oleh pedagang lain.

"Selama ini pedagang Papua lebih memilih menyewakan lagi kios miliknya kepada orang lain, kemudian dia sendiri justru berjualan di lantai-lantai,” ujarnya.

Pengelola pasar juga diminta menyiapkan tempat penyimpanan berpendingin yang dapat digunakan pedagang asli Papua menyimpan barang dagangannya.

Kebanyakan pedagang asli Papua berjualan hasil bumi dan ketika dagangan mereka tidak laku, mereka harus menjualnya dengan harga murah atau hanya dibuang karena tidak mempunyai tempat penyimpanan yang layak.

“Pemerintah harus menjamin ketersediaan listrik dan air bersih di Pasar Sanggeng. Pengelola harus bisa membiayai itu semua sehingga betul-betul membutuhkan pihak pengelola yang profesional dalam menata pasar,” tambah Rully. 

Dengan menerapkan aturan yang tegas dan berlaku profesional dalam mengelola pasar akan berdampak pada pemberdayaan pedagang Papua. 

Selain itu, pasar yang dikelola profesional juga akan mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) yang berdampak positif bagi daerah. 

“Jika pengunjung merasa nyaman berbelanja di pasar maka pasar akan semakin ramai dan tentu perputaran ekonomi di situ akan semakin meningkat,” jelasnya.

Pasar Sanggeng merupakan PSN yang dibangun oleh Kementerian PU melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Papua Barat (BPPWP) sejak tahun lalu.

Menelan anggaran APBN senilai Rp162,7 miliar, bangunan inti Pasar Sanggeng sudah selesai dikerjakan 100 persen pada Desember ini yang ditangani PT Nindya Karya.

Bangunan inti Pasar Sanggeng memiliki tiga lantai dengan total luas 28.708 meter persegi. Pasar modern ini nantinya dapat menampung 1.016 unit los pedagang dan 394 unit kios pedagang. 

Meskipun bangunan inti Pasar Sanggeng sudah selesai 100 persen namun ada item pekerjaan yang belum rampung yaitu bentang lahan (landscape) dan pagar.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024