Manokwari (ANTARA) - Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Barat Ditjen Cipta Karya memulai pembangunan konstruksi pasar terbesar di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, yaitu Pasar Sanggeng.
Awal pembangunan Pasar Sanggeng ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, Bupati Manokwari Hermus Indou bersama Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Papua Barat Marsudi di Manokwari, Rabu.
"Pasar Sanggeng akan dibangun tiga lantai dengan total luas bangunan 21.519 meter persegi, luas lahan 27.809 meter persegi dengan kapasitas 1.016 unit los pedagang dan 394 unit kios pedagang," kata Marsudi.
Ia mengatakan, total biaya pembangunan Pasar Sanggeng tahun ini Rp148,4 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Nindya Karya. Sedangkan konsultan perencana adalah CV Amazing Papua Consultant dengan nilai kontrak Rp2,6 miliar. Waktu pengerjaan pembangunan Pasar Sanggeng adalah 270 hari dimulai bulan Oktober 2023 hingga Juli 2024.
"Kita harapkan kontraktor memberikan kinerja yang terbaik dengan menerapkan 5T yaitu tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, tepat administrasi dan tepat manfaat," katanya.
Ia menjelaskan, Pasar Sanggeng dirancang dengan menerapkan standar bangunan gedung hijau yang nantinya dapat meminimalisir penggunaan energi, pengelolaan sampah yang baik, tata suara dan pencahayaan yang nyaman serta efisiensi penggunaan air bersih serta pengelolaan air limbah.
Sebagai pasar terbesar di Manokwari, Pasar Sanggeng akan dilengkapi sarana dan prasarana seperti pengelolaan sampah, toilet umum, ruang laktasi, ruang ibadah, dan pusat kuliner.
Ia menambahkan, pembangunan Pasar Sanggeng salah satu bentuk komitmen pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR untuk mengintervensi pembangunan di Kabupaten Manokwari. Sebagai ibukota Provinsi Papua Barat, Manokwari harus mempunyai pasar yang representatif dan memadai untuk kegiatan perputaran ekonomi dan sosial kemasyarakatan.
"Sebelumnya bapak bupati telah mengeluarkan surat minat kepada kami pada tanggal 27 April 2021 perihal permohonan dukungan pembangunan Pasar Sanggeng. Surat itu kemudian ditindaklanjuti dengan rapat bersama antara Pj Gubernur Papua Barat dengan Menteri PUPR di Jakarta didampingi seluruh Ditjen di Kementerian PUPR," ujarnya.
Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengatakan, Kabupaten Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat harus didukung penuh pembangunannya oleh pemprov. Karenanya, sejumlah proyek strategis nasional seperti pembangunan Pasar Sanggeng harus didorong untuk realisasinya.
"Tentu muaranya untuk mendukung perekonomian masyarakat dan daerah. Saran saya, setelah pasar yang sudah megah ini berdiri, maka pedagang harus diberdayakan. Pembangunan pasar memang penting, tapi lebih penting mengisinya dengan pelaku pasar yang mempunyai daya saing," ujarnya.
Bupati Manokwari Hermus Indou menyatakan, Pasar Sanggeng yang lama sudah mengalami kerusakan karena mengalami beberapa kali kebakaran dan sudah tidak produktif. Padahal Pasar Sanggeng melayani kebutuhan ekonomi dari lima kabupaten di Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Pegunungan Arfak, dan Teluk Wondama.
"Tantangan kita yang sebenarnya adalah menunjukkan wajah Manokwari sebagai ibukota provinsi. Manokwari ini kemudian bisa memiliki kapasitas dan kualitas yang memadai bagi seluruh kebutuhan masyarakat kita," ujarnya.