Kepolisian Resor Teluk Wondama, Papua Barat mengingatkan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati setempat agar menertibkan massa pendukung masing-masing saat melaksanakan kampanye terbuka Pilkada 2024.
Wakil Kapolres Teluk Wondama AKBP Wilhelmus Tiwo di Wasior, Selasa, menyebut pelaksanaan kampanye Pilkada 2024 yang sudah berjalan 1,5 bulan sejauh ini masih banyak ditemukan hal-hal yang melanggar ketertiban umum.
"Ini tampak dari konvoi yang dilakukan massa pendukung paslon khususnya saat berkampaye di dalam kota Wasior masih ada yang ugal-ugalan sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan," ujarnya.
Beberapa hari belakangan juga ditemukan anak-anak terlibat dalam rombongan massa kampanye serta jumlah massa dalam kendaraan bak terbuka melebihi kapasitas kendaraan.
"Tapi kalau kita berhentikan, pasti ribut. Jadi kita hanya kasih peringatan sehingga kami harapkan tim sukses ikut berperan mengatur massa pendukung," pinta Wilhelmus Tiwo.
Polres Teluk Wondama meminta setiap paslon agar mengurus administrasi surat tanda terima pemberitahuan (STTP) kampanye tepat waktu, yakni diserahkan ke polisi selambat-lambatnya tiga hari sebelum pelaksanaan kampanye. Fakta menunjukan pengurusan STTP baru dilakukan beberapa jam sebelum pelaksanaan kampanye.
Selanjutnya, perubahan tempat atau lokasi kampanye dalam waktu singkat. Kemudian keterlibatan ASN dan kepala kampung/desa dalam kampanye serta kampanye melebihi batas waktu.
"Jadi kami mohon kepada masing-masing tim sukses agar kita sama-sama berkomitmen agar dalam sisa waktu kampanye ini pelanggaran-pelanggaran seperti itu bisa dihindari demi untuk kebaikan kita bersama," ujarnya.
Ketua Bawaslu Teluk Wondama Epianus Rawar mengatakan dari hasil pengawasan tim Bawaslu disimpulkan secara umum pelaksanaan kampanye Pilkada Teluk Wondama selama satu bulan lebih berlangsung lancar dan kondusif.
Namun memasuki tujuh hari menjelang masa akhir kampanye, pelaksanaan kampanye justru mulai tidak tertib. Terutama konvoi massa kampanye yang dinilai mengabaikan standar keselamatan.
Bawaslu mengingatkan semua paslon dan tim pemenangan agar dapat menjaga kampanye dengan tertib sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan masyarakat sendiri.
"Belakangan ini kampanye mulai terlihat tidak tertib. Seperti konvoi ada massa yang duduk di atas kap mobil. Ada ibu-ibu sampai duduk di pintu mobil. Ini sangat riskan terjadi kecelakaan jadi perlu jaga keselamatan juga," kata Rawar.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati yang berkompetisi dalam Pilkada Teluk Wondama Tahun 2024 adalah Elysa Auri-Alex Marani (AMAN) dan Hendrik Mambor-Andarias Kayukatuy (HEMAT).
Mereka akan memperebutkan suara 27.695 pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tersebar pada 102 TPS pada 76 kampung/desa di 13 distrik/kecamatan di Kabupaten Teluk Wondama.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Wakil Kapolres Teluk Wondama AKBP Wilhelmus Tiwo di Wasior, Selasa, menyebut pelaksanaan kampanye Pilkada 2024 yang sudah berjalan 1,5 bulan sejauh ini masih banyak ditemukan hal-hal yang melanggar ketertiban umum.
"Ini tampak dari konvoi yang dilakukan massa pendukung paslon khususnya saat berkampaye di dalam kota Wasior masih ada yang ugal-ugalan sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan," ujarnya.
Beberapa hari belakangan juga ditemukan anak-anak terlibat dalam rombongan massa kampanye serta jumlah massa dalam kendaraan bak terbuka melebihi kapasitas kendaraan.
"Tapi kalau kita berhentikan, pasti ribut. Jadi kita hanya kasih peringatan sehingga kami harapkan tim sukses ikut berperan mengatur massa pendukung," pinta Wilhelmus Tiwo.
Polres Teluk Wondama meminta setiap paslon agar mengurus administrasi surat tanda terima pemberitahuan (STTP) kampanye tepat waktu, yakni diserahkan ke polisi selambat-lambatnya tiga hari sebelum pelaksanaan kampanye. Fakta menunjukan pengurusan STTP baru dilakukan beberapa jam sebelum pelaksanaan kampanye.
Selanjutnya, perubahan tempat atau lokasi kampanye dalam waktu singkat. Kemudian keterlibatan ASN dan kepala kampung/desa dalam kampanye serta kampanye melebihi batas waktu.
"Jadi kami mohon kepada masing-masing tim sukses agar kita sama-sama berkomitmen agar dalam sisa waktu kampanye ini pelanggaran-pelanggaran seperti itu bisa dihindari demi untuk kebaikan kita bersama," ujarnya.
Ketua Bawaslu Teluk Wondama Epianus Rawar mengatakan dari hasil pengawasan tim Bawaslu disimpulkan secara umum pelaksanaan kampanye Pilkada Teluk Wondama selama satu bulan lebih berlangsung lancar dan kondusif.
Namun memasuki tujuh hari menjelang masa akhir kampanye, pelaksanaan kampanye justru mulai tidak tertib. Terutama konvoi massa kampanye yang dinilai mengabaikan standar keselamatan.
Bawaslu mengingatkan semua paslon dan tim pemenangan agar dapat menjaga kampanye dengan tertib sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan masyarakat sendiri.
"Belakangan ini kampanye mulai terlihat tidak tertib. Seperti konvoi ada massa yang duduk di atas kap mobil. Ada ibu-ibu sampai duduk di pintu mobil. Ini sangat riskan terjadi kecelakaan jadi perlu jaga keselamatan juga," kata Rawar.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati yang berkompetisi dalam Pilkada Teluk Wondama Tahun 2024 adalah Elysa Auri-Alex Marani (AMAN) dan Hendrik Mambor-Andarias Kayukatuy (HEMAT).
Mereka akan memperebutkan suara 27.695 pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tersebar pada 102 TPS pada 76 kampung/desa di 13 distrik/kecamatan di Kabupaten Teluk Wondama.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024