SMA Negeri 1 Manokwari, Papua Barat menggelar  Karya Projek Penguatan Profit Pelajar Pancasila (P5) sebagai upaya membentuk Karakter Pelajar Pancasila.

Kepala Sekolah SMAN 1 Manokwari Lucinda Patricia Mandobar di Manokwari, Sabtu mengatakan Gelar Karya P5 bagian dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar (KMB).

"Kali ini kita melaksanakan Gelar Karya untuk dua tema P5 yaitu kearifan lokal dan kewirausahaan untuk kelas 12. Ini adalah Gelar Karya terakhir untuk semester ini sekaligus penutup untuk kelas 12," ujarnya.

Ia mengatakan, melalui Gelar Karya tersebut para murid kelas 12 menampilkan berbagai kesenian khas Papua seperti seni musik, tari-tarian dan pembuatan kerajinan khas Papua untuk tema kearifan lokal.

Sedangkan untuk tema kewirausahaan, para siswa mempraktekkan pelajaran prakarya wirausaha dimana mereka mengolah bahan makanan nabati dan hewani menjadi makanan.

Kemudian makan yang mereka olah tersebut dijual kepada orang tua murid atau teman-teman sekolah mereka dalam mempraktekkan ilmu wirausaha.

Dua tema tersebut merupakan bagian dari delapan tema P5 yaitu gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bhinneka Tunggal Ika, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, rekayasa dan teknologi dan kewirausahaan.

"Pembelajaran P5 ini tidak hanya diberikan secara teori, tapi juga mengajarkan anak untuk langsung praktek melalui Gelar Karya sesuai tema," ujarnya.
Para murid Kelas 12 SMAN 1 Manokwari saat melakukan Gelar Karya tema kearifan lokal dengan menampilkan tari-tarian tradisional di aula SMAN 1 Manokwari, Sabtu (9/11/2024). (ANTARA/Ali Nur Ichsan)

Pada proses pembelajaran P5, pihak sekolah juga melibatkan orang tua untuk memberikan nilai karena tiap murid tidak hanya mendapatkan raport pendidikan tapi juga raport karakter.

Raport karakter dari kegiatan P5 selain dinilai oleh guru, juga dinilai oleh orang tua. Nilai tersebut diberikan dalam bentuk pernyataan apakah murid tersebut sudah berkembang atau mulai berkembang atau sangat berkembang.

Orang tua memverifikasi apakah betul murid tersebut sudah memiliki tanggungjawab, bisa menghormati orang lain, berempati, dapat bekerja dalam tim dan jujur atau tidak.

"Penilaian karakter ini untuk melihat nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan pada anak melalui kegiatan P5. Tujuan akhir penerapan KMB adalah menerapkan dan menghasilkan pelajar yang berkarakter Pancasila," ujarnya.

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Manokwari Recky A.D Risamasu menjelaskan, Gelar Karya merupakan dampak positif dari keberhasilan KMB di Manokwari tidak hanya bagi anak didik tapi juga bagi guru.

Melalui Gelar Karya, guru-guru dapat menunjukkan hasil kinerja dalam melakukan pendampingan dan pengembangan terhadap anak didik.

"Kami lihat saat ini guru sudah lebih percaya diri dalam memberikan pemahaman pada anak didik sesuai KMB. Menurut saya hal itu adalah positif karena mereka tidak lagi pasif dalam melaksanakan pembelajaran KMB," ujarnya.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024