Manokwari (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Manokwari, Papua Barat menggelar 'panen belajar' pada kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan penerapan Kurikulum Merdeka.
Kepala SMAN 2 Manokwari Baik Bangun di Manokwari, Jumat, mengatakan melalui panen belajar para murid kelas X sekolah itu menampilkan hasil karya pembelajaran dua tema P5, yaitu demokrasi dan kearifan lokal.
"Para murid menampilkan proses mereka melakukan pemilihan ketua kelas, sedangkan tema kearifan lokal, para murid menampilkan makanan atau kuliner berbahan pangan lokal yang banyak ditemukan di Manokwari, seperti talas, keladi, ubi jalar, ubi kayu, dan pisang," katanya.
Ia mengatakan sekolah itu sudah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) sejak tahun lalu pada murid kelas X, sedangkan murid kelas XI dan XII masih menggunakan Kurikulum 2013.
Dengan penerapan KMB maka pihak sekolah wajib melaksanakan kegiatan P5 yang dibagi menjadi delapan tema, yaitu gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, demokrasi, Bhinneka Tunggal Ika, pembangunan jiwa dan raga, rekayasa dan teknologi, kewirausahaan, dan kebekerjaan.
Sesuai panduan KMB, setiap dua semester atau satu tahun pembelajaran, sekolah harus melaksanakan minimal tiga tema P5. Selanjutnya, para murid harus menunjukkan hasil karya mereka tersebut melalui panen hasil belajar P5.
"Semester kemarin kita sudah laksanakan tema gaya hidup berkelanjutan dengan pengelolaan sampah. Semester ini kita laksanakan dua tema lagi yaitu kearifan lokal dan demokrasi. Pada tema demokrasi para murid diajari proses berdemokrasi yaitu memilih dan dipilih serta etika berdemokrasi," katanya.
Ia menjelaskan Pancasila merupakan nilai-nilai luhur dan pandangan hidup bangsa yang harus dijadikan pedoman para murid.
Sebanyak enam dimensi kegiatan P5, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, bergotong royong, memiliki kebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.
Diharapkan keenam dimensi kegiatan P5 tersebut bisa ditularkan kepada murid sehingga mereka bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sesama manusia, alam, maupun Tuhan YME.
"Jadi P5 ini untuk pengembangan potensi siswa secara menyeluruh sehingga yang dinilai pada panen belajar adalah prosesnya bukan produknya," katanya.
Ia menyatakan tentang perilaku siswa dalam P5.
"Bagaimana murid bisa saling bekerja sama membagi tugas, saling menghargai, dan mengasah kreativitas. Nilai itu yang diharapkan diterapkan anak murid di kehidupan mereka sehari-hari," katanya.