Manokwari (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Manokwari, Papua Barat, menerapkan empat tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan perwujudan dari kurikulum Merdeka Belajar.
Kepala SMAN 1 Manokwari Lucinda P Mandobar di Manokwari, Rabu, mengatakan ada empat tema P5 yang harus dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran yaitu setop perundungan (bully), demokrasi, bijak digital, dan hidup berkelanjutan.
"Semester ganjil ada dua tema dan dilanjutkan ke semester genap dua tema lagi," kata Lucinda.
Ia menjelaskan penerapan P5 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No 56/M/2022 tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Kurikulum Merdeka diikuti seluruh siswa kelas 10, sedangkan kelas 11 dan kelas 12 mengikuti kurikulum 2013 yang disesuaikan.
"Kurikulum Merdeka kita sudah mulai dari Juli 2022, jadi sekarang sudah masuk semester genap," terang dia.
Ia menuturkan pelaksanaan program P5 mendapat dukungan dari sejumlah alumni yang tergabung dalam kelompok U20 Kabupaten Manokwari.
Setiap tema terdiri dari berbagai materi seperti kesehatan reproduksi, bahaya merokok, bahaya penyalahgunaan narkoba, dan lainnya dengan durasi pembelajaran dimulai pukul 07.30-09.00 WIT.
"Pelaksanaan P5 ada penilaian baik dari sekolah maupun U20. Program mereka (U20) itu kita machingkan dengan Kurikulum Merdeka," jelas dia.
Menurut Lucinda implementasi program P5 berdampak positif terhadap penguatan kompetensi dan karakter masing-masing siswa.
Misalnya penggunaan media sosial yang bijak, menghargai diri sendiri dan orang lain di sekitar mereka.
"Dampaknya sangat luar biasa, karakter mereka menjadi kuat apalagi di zaman serba digital ini," tutur Lucinda.
Salah seorang siswa kelas 10G SMAN 1 Manokwari, Imanuel Canavaro Awom menjelaskan program P5 menambah wawasan dalam mengaplikasikan diri baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.
Materi yang diberikan setiap hari bervariatif seperti pengenalan tentang bahaya HIV/AID dan bahaya merokok.
"Yang ikut kami dari kelas 10A sampai AO, dan kami bisa paham soal bahaya dari satu batang rokok itu mengandung 3 ribu zat kimia," pungkas dia.