Atlet putra dan putri Papua Barat secara bersamaan berhasil menyabet medali emas pada cabang olahraga dayung nomor stand up paddle 1.000 meter technical Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI.
"Pertama kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan atas capaian prestasi dua atlet kami yang berhasil meraih medali emas," kata Ketua KONI Papua Barat Djoni Saiba di Aceh Barat, Senin.
Kedua atlet Papua Barat peraih medali emas tersebut yakni Desi Welmince Robaha dan Pinon Robaha yang sama-sama turun di final stand up paddle 1.000 meter technical.
Keduanya berhasil menjadi yang tercepat usai mengalahkan lawan-lawannya di partai final yang diselenggarakan di Pantai Pulau Kapuk, Kecamatan Loknga, Kabupaten Aceh Besar.
Memulai start di lajur dua, Dessi sukses mengunci kemenangan dengan catatan waktu 7 menit 26,040 detik. Di tempat kedua, pedayung putri DKI Jakarta, Aurel Faustasyah Febrina mencatatkan waktu 7 menit 34,012 detik.
Kemudian di posisi ketiga atlet dayung putri asal Sulawesi Utara Jannete Giselle Kumendong harus puas dengan medali perunggu dengan catatan waktu 7 menit 58,724 detik.
Sementara, di final SUP 1.000 meter technical putra, Pinon Robaha juga tampil apik dengan menyingkirkan lawan-lawannya serta berhak menyabet medali emas pertamanya.
Pinon finis pertama dengan catatan waktu 6 menit 15 detik. Kemudian di urutan kedua atau peraih medali perak diamankan oleh atlet DKI Jakarta yakni Masrino yang terpaut 14,772 detik dari Pinon. Selanjutnya di peringkat ketiga Septenandow Horomati asal Jawa Timur mencatatkan waktu 6 menit 44,428 detik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Papua Barat kawinkan emas dayung stand up paddle PON
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Pertama kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan atas capaian prestasi dua atlet kami yang berhasil meraih medali emas," kata Ketua KONI Papua Barat Djoni Saiba di Aceh Barat, Senin.
Kedua atlet Papua Barat peraih medali emas tersebut yakni Desi Welmince Robaha dan Pinon Robaha yang sama-sama turun di final stand up paddle 1.000 meter technical.
Keduanya berhasil menjadi yang tercepat usai mengalahkan lawan-lawannya di partai final yang diselenggarakan di Pantai Pulau Kapuk, Kecamatan Loknga, Kabupaten Aceh Besar.
Memulai start di lajur dua, Dessi sukses mengunci kemenangan dengan catatan waktu 7 menit 26,040 detik. Di tempat kedua, pedayung putri DKI Jakarta, Aurel Faustasyah Febrina mencatatkan waktu 7 menit 34,012 detik.
Kemudian di posisi ketiga atlet dayung putri asal Sulawesi Utara Jannete Giselle Kumendong harus puas dengan medali perunggu dengan catatan waktu 7 menit 58,724 detik.
Sementara, di final SUP 1.000 meter technical putra, Pinon Robaha juga tampil apik dengan menyingkirkan lawan-lawannya serta berhak menyabet medali emas pertamanya.
Pinon finis pertama dengan catatan waktu 6 menit 15 detik. Kemudian di urutan kedua atau peraih medali perak diamankan oleh atlet DKI Jakarta yakni Masrino yang terpaut 14,772 detik dari Pinon. Selanjutnya di peringkat ketiga Septenandow Horomati asal Jawa Timur mencatatkan waktu 6 menit 44,428 detik.
PON 2024 menandai kali pertama pentas olahraga multi-event nasional tersebut dilangsungkan di dua provinsi secara bersamaan, yakni Aceh dan Sumatera Utara.
Sebanyak 65 cabang olahraga, 87 disiplin, dan 1.042 nomor pertandingan digelar di 20 kabupaten/kota di Aceh dan Sumatera Utara dalam ajang kompetisi yang sekaligus menjadi panggung unjuk hasil pembinaan prestasi olahraga daerah.
Sedikitnya 13.000 atlet bersaing menjadi yang terbaik hingga upacara penutupan dalam pesta olahraga nasional yang dijadwalkan berlangsung pada 20 September 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Papua Barat kawinkan emas dayung stand up paddle PON
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024