Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Parekraf) Manokwari, Papua Barat, berupaya mengembangkan sektor pariwisata dengan program aksi perubahan yang dinamai Semangat Transformasi Untuk Pariwisata yang Amanah (STUPA).
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Manokwari Immanuel Pangaribuan, di Manokwari, Sabtu, mengatakan program STUPA fokus untuk kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, sektor swasta, hingga masyarakat umum.
"Melalui STUPA ini kami ingin meningkatkan inisiatif pemangku kepentingan melalui pola kemitraan untuk meningkatkan pengembangan sektor pariwisata dan mendukung pelatihan bagi masyarakat lokal dalam pelayanan wisata," ujarnya pula.
Ia menjelaskan, pengembangan pariwisata di Manokwari tidak terlepas dengan tantangan signifikan, seperti keterbatasan SDM baik aparatur negara maupun pelaku industri pariwisata.
Tantangan lainnya adalah Kabupaten Manokwari masih memiliki keterbatasan infrastruktur dan kebutuhan sarana prasaran lain untuk meningkatkan daya tarik wisata daerah.
Untuk itu, dibutuhkan aksi perubahan guna melakukan pemberdayaan masyarakat dan program promosi pariwisata yang menonjolkan keindahan alam dan kekayaan budaya.
"Dengan program STUPA kita berupaya menjadikan penduduk setempat dapat terlibat langsung dalam industri pariwisata secara berkelanjutan dan mendapatkan manfaat ekonomi dari pertumbuhan sektor ini," katanya lagi.
Sebagai langkah awal transformasi pengembangan sektor pariwisata, pihaknya telah menetapkan kawasan wisata Pantai Pasir Putih sebagai wilayah transaksi digital dan telah diluncurkan pada 25 Juli 2024.
Pada program tersebut, seluruh pelaku usaha atau UMKM di Pantai Pasir Putih Manokwari diajak untuk melek teknologi dengan memanfaatkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang difasilitasi Dinas Parekraf Manokwari.
“Penetapan itu menjadi langkah penting dalam mendukung kemajuan daerah kita menuju masa depan yang lebih modern dan terintegrasi secara digital,” ujarnya lagi.
Selain Pantai Pasir Putih, Kabupaten Manokwari juga memiliki tempat-tempat wisata yang berpeluang untuk dikembangkan, seperti wisata religi dan tempat bersejarah di Pulau Mansinam, wisata budaya dan beberapa pantai indah lainnya.
Bahkan Manokwari juga memiliki Kampung Kwau sebagai destinasi wisata internasional yang terkenal dengan birdwatching atau pengamatan burung untuk jenis burung pintar.
Kampung ini pada tahun 2023 meraih dua penghargaan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), yakni rekor MURI sebagai Desa Wisata Pertama yang memiliki habitat Burung Penari dan juara III kategori Desa Wisata Berkembang.
Melalui program STUPA, Dinas Parekraf Manokwari berupaya melibatkan masyarakat dengan mengubah cara pandang, sehingga masyarakat bisa lebih bertanggung jawab mengelola obyek wisata secara berkelanjutan. Jika berhasil, maka tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat sendiri.
"Dengan semangat transformasi, kami berupaya mewujudkan perubahan positif dalam industri pariwisata dengan mengutamakan prinsip-prinsip amanah, keberlanjutan, dan keadilan. Tentu dengan tetap memperhatikan pelestarian lingkungan dan budaya,” ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Manokwari Immanuel Pangaribuan, di Manokwari, Sabtu, mengatakan program STUPA fokus untuk kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, sektor swasta, hingga masyarakat umum.
"Melalui STUPA ini kami ingin meningkatkan inisiatif pemangku kepentingan melalui pola kemitraan untuk meningkatkan pengembangan sektor pariwisata dan mendukung pelatihan bagi masyarakat lokal dalam pelayanan wisata," ujarnya pula.
Ia menjelaskan, pengembangan pariwisata di Manokwari tidak terlepas dengan tantangan signifikan, seperti keterbatasan SDM baik aparatur negara maupun pelaku industri pariwisata.
Tantangan lainnya adalah Kabupaten Manokwari masih memiliki keterbatasan infrastruktur dan kebutuhan sarana prasaran lain untuk meningkatkan daya tarik wisata daerah.
Untuk itu, dibutuhkan aksi perubahan guna melakukan pemberdayaan masyarakat dan program promosi pariwisata yang menonjolkan keindahan alam dan kekayaan budaya.
"Dengan program STUPA kita berupaya menjadikan penduduk setempat dapat terlibat langsung dalam industri pariwisata secara berkelanjutan dan mendapatkan manfaat ekonomi dari pertumbuhan sektor ini," katanya lagi.
Sebagai langkah awal transformasi pengembangan sektor pariwisata, pihaknya telah menetapkan kawasan wisata Pantai Pasir Putih sebagai wilayah transaksi digital dan telah diluncurkan pada 25 Juli 2024.
Pada program tersebut, seluruh pelaku usaha atau UMKM di Pantai Pasir Putih Manokwari diajak untuk melek teknologi dengan memanfaatkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang difasilitasi Dinas Parekraf Manokwari.
“Penetapan itu menjadi langkah penting dalam mendukung kemajuan daerah kita menuju masa depan yang lebih modern dan terintegrasi secara digital,” ujarnya lagi.
Selain Pantai Pasir Putih, Kabupaten Manokwari juga memiliki tempat-tempat wisata yang berpeluang untuk dikembangkan, seperti wisata religi dan tempat bersejarah di Pulau Mansinam, wisata budaya dan beberapa pantai indah lainnya.
Bahkan Manokwari juga memiliki Kampung Kwau sebagai destinasi wisata internasional yang terkenal dengan birdwatching atau pengamatan burung untuk jenis burung pintar.
Kampung ini pada tahun 2023 meraih dua penghargaan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), yakni rekor MURI sebagai Desa Wisata Pertama yang memiliki habitat Burung Penari dan juara III kategori Desa Wisata Berkembang.
Melalui program STUPA, Dinas Parekraf Manokwari berupaya melibatkan masyarakat dengan mengubah cara pandang, sehingga masyarakat bisa lebih bertanggung jawab mengelola obyek wisata secara berkelanjutan. Jika berhasil, maka tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat sendiri.
"Dengan semangat transformasi, kami berupaya mewujudkan perubahan positif dalam industri pariwisata dengan mengutamakan prinsip-prinsip amanah, keberlanjutan, dan keadilan. Tentu dengan tetap memperhatikan pelestarian lingkungan dan budaya,” ujarnya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024