Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kaimana, Papua Barat terus menawarkan investasi di bidang pariwisata, perikanan dan pertanian kepada para pengusaha nasional maupun BUMN dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.
Bupati Kaimana Freddy Thie yang dihubungi dari Manokwari, Minggu, mengatakan beberapa waktu lalu Pemkab Kaimana dibantu oleh tim dari Universitas Udayana dan Institut Pertanian Bogor (IPB) telah merumuskan studi rencana induk pembangunan bidang kepariwisataan, bidang perikanan dan bidang pertanian di Kabupaten Kaimana.
Pembangunan bidang pariwisata, bidang perikanan dan bidang pertanian termasuk perkebunan merupakan salah satu visi-misi utama pemerintahan Freddy Thie-Hasbulla Furuada periode 2021-2024.
"Kami sudah melakukan kerja sama dengan Udayana dan IPB, bahkan mereka sudah membantu kami menyiapkan master plan pembangunan pariwisata, perikanan dan pertanian. Jadi yang kami siapkan ini ibarat kerangka-kerangka supaya kalau investor mau datang ke Kaimana, kami sudah punya data base yang akurat," ujar Freddy.
Sesuai studi rencana induk bidang kepariwisataan itu, katanya, terdapat tiga cluster atau kelompok yang akan dibangun, dimana tugas Pemda yaitu dalam hal pembebasan lahan.
"Pada salah satu cluster, Pemda memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pemicu pembangunan pariwisata. Untuk cluster yang lain, kami berharap ada ketertarikan dari pihak swasta nasional, mungkin juga dari BUMN bisa membantu melakukan investasi di Kaimana agar dunia kepariwisataan di Kaimana bisa bangkit dan bergerak maju," tutur Freddy yang berlatar belakang seorang pengusaha.
Ia berharap dengan adanya ketertarikan dari berbagai pihak untuk melakukan investasi di Kaimana, entah di bidang pariwisata, perikanan maupun pertanian dan perkebunan, ke depan tidak ada lagi masalah-masalah di bidang pertanahan (lahan) yang justru berimplikasi menghambat investasi yang masuk.
"Orang mau menanamkan investasi di suatu tempat tentu membutuhkan kepastian. Saya sangat berharap kepada masyarakat lokal untuk ke depan jangan sampai ada masalah-masalah menyangkut lahan," katanya.
Sementara di bidang perikanan dan pertanian, katanya, pihak IPB juga telah membantu Pemkab Kaimana untuk menyiapkan berbagai dokumen terkait struktur tanah. luas lahan dan berbagai hal teknis lainnya.
"Kami mau sampaikan kepada pemodal bahwa kami sudah punya data lengkap, mereka pasti punya hitungan-hitungan tersendiri dari aspek ekonomi. Bahan kajian dari Udayana dan IPB itu akan terus kami dorong kepada pihak swasta nasional dan pihak-pihak lain supaya mereka mau datang berinvestasi di Kaimana," jelas Freddy.
Tanpa dukungan data yang memadai, Freddy pesimistis para investor mau datang berinvestasi di Kaimana, meskipun Kaimana memiliki potensi pariwisata, perikanan dan pertanian yang sangat besar untuk bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pemkab Kaimana sendiri telah menetapkan lima kawasan strategis pembangunan sektor pariwisata.
Setiap kawasan strategis pariwisata atau KSP terdapat beberapa kampung yang ditetapkan sebagai desa wisata.
KSP pertama meliputi Kampung Goromajaya, Marsi, dan Maimai kemudian KSP kedua ada Kampung Namatota, Lobo, Teluk Triton, dan Siawatan.
Selanjutnya KSP ketiga terdapat Teluk Arguni dan Kambrauw, KSP keempat ada Kampung Teluk Etna dan Yamor, serta KSP kelima ada Kampung Buruway.
Kepala Dinas Pariwisata Kaimana Usman Fenetiruma menjelaskan, penataan infrastruktur pendukung lima kawasan strategis dilakukan secara bertahap mulai telekomunikasi, penginapan, transportasi, listrik, dan air bersih.
"Kami terlebih dahulu kembangkan KPS satu dan dua yang nanti jadi pemicu lalu berdampak ke tiga KSP lainnya," jelas dia.
Ia menambahkan, enam kampung yang dijadikan kampung wisata tersebar di KSP satu dan dua dengan sejumlah destinasi seperti Teluk Triton, Kolam Sisir, air terjun Karawawi, dan Pulau Venu.