Wasior (ANTARA)-Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, terus mendorong rumah sakit di daerah tersebut segera terakreditasi.
Belum lama ini, Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) telah menuntaskan survey akhir untuk menilai standar pelayanan kesehatan yang diterapkan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Survey dilakukan oleh tim surveyor dari KARS yaitu dr. Dewi Lestari, MPH. M.Kes dan Siti Rochmani, SKp.MKes berlangsung selama dua hari dari Senin sampai Selasa (28/11). Hasil survey tersebut akan menentukan lolos tidaknya RSUD Teluk Wondama mendapatkan akreditasi dari Kementerian Kesehatan RI.
Penilaian mengacu pada standar pelayanan kesehatan yang berlaku secara nasional juga standar lokal yang dibuat sendiri oleh rumah sakit bersangkutan. Karena RSUD Teluk
Wondama masih tipe D, objek penilaian hanya meliputi 4 standar dari total 15 standar yang harus dipenuhi.
Empat standar dimaksud adalah pertama, Sasaran Keselamatan pasien, kedua Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, ketiga Hak pasien dan keluarga dan keempat Kualifikasi dan Pendidikan Staf. Keempat standar itu menjadi pedoman dasar yang harus dimiliki setiap rumah sakit.
Jika lulus 4 standar itu maka RS ini sudah lolos akreditasi perdana. Tetapi setelah itu RS mesti membuat perencanaan strategis untuk memenuhi yang belum terpenuhi standarnya, jelas Siti Rochmani kepada wartawan usai melakukan exit conference di aula RSUD Teluk Wondama di Manggurai, Selasa (28/11).
Dari penilaian yang dilakukan, kata dr. Dewi Lestari masih banyak hal yang harus dibenahi. Salah satunya adalah kesiapan sumber daya manusia. Karena merupakan satu-satunya RS di
Kabupaten Teluk Wondama, menurut Dewi, RSUD Teluk Wondama perlu didukung tenaga medis yang berkualitas dan berpengalaman.
Sebagai RS rujukan yang paling penting adalah SDM yang berkualitas dalam pelayanan dan jenis SDM-nya. Dokter spesialis perlu dilengkapi. Kalau dari sarana prasarana secara bertahap bisa dilengkapi, jelas dokter yang lama berdinas di RS Pertamina ini.
Meski demikian, Direktur RSUD Teluk Wondama dr.Ristom Mora masih optimis RS yang dia pimpin bisa lolos akreditasi perdana. Saya percaya kebersamaan ini menunjukkan kita pasti bisa, tandas Ristom. (***)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017
Belum lama ini, Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) telah menuntaskan survey akhir untuk menilai standar pelayanan kesehatan yang diterapkan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Survey dilakukan oleh tim surveyor dari KARS yaitu dr. Dewi Lestari, MPH. M.Kes dan Siti Rochmani, SKp.MKes berlangsung selama dua hari dari Senin sampai Selasa (28/11). Hasil survey tersebut akan menentukan lolos tidaknya RSUD Teluk Wondama mendapatkan akreditasi dari Kementerian Kesehatan RI.
Penilaian mengacu pada standar pelayanan kesehatan yang berlaku secara nasional juga standar lokal yang dibuat sendiri oleh rumah sakit bersangkutan. Karena RSUD Teluk
Wondama masih tipe D, objek penilaian hanya meliputi 4 standar dari total 15 standar yang harus dipenuhi.
Empat standar dimaksud adalah pertama, Sasaran Keselamatan pasien, kedua Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, ketiga Hak pasien dan keluarga dan keempat Kualifikasi dan Pendidikan Staf. Keempat standar itu menjadi pedoman dasar yang harus dimiliki setiap rumah sakit.
Jika lulus 4 standar itu maka RS ini sudah lolos akreditasi perdana. Tetapi setelah itu RS mesti membuat perencanaan strategis untuk memenuhi yang belum terpenuhi standarnya, jelas Siti Rochmani kepada wartawan usai melakukan exit conference di aula RSUD Teluk Wondama di Manggurai, Selasa (28/11).
Dari penilaian yang dilakukan, kata dr. Dewi Lestari masih banyak hal yang harus dibenahi. Salah satunya adalah kesiapan sumber daya manusia. Karena merupakan satu-satunya RS di
Kabupaten Teluk Wondama, menurut Dewi, RSUD Teluk Wondama perlu didukung tenaga medis yang berkualitas dan berpengalaman.
Sebagai RS rujukan yang paling penting adalah SDM yang berkualitas dalam pelayanan dan jenis SDM-nya. Dokter spesialis perlu dilengkapi. Kalau dari sarana prasarana secara bertahap bisa dilengkapi, jelas dokter yang lama berdinas di RS Pertamina ini.
Meski demikian, Direktur RSUD Teluk Wondama dr.Ristom Mora masih optimis RS yang dia pimpin bisa lolos akreditasi perdana. Saya percaya kebersamaan ini menunjukkan kita pasti bisa, tandas Ristom. (***)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017