PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VII Kasim sosialisasi sekolah adiwiyata di SMA Negeri 6 Sorong, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya untuk menciptakan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan.
"Dalam sosialisasi itu, disampaikan materi langkah-langkah menjadi sekolah adiwiyata oleh DLH Sorong," kata dia.
Dia mengatakan sekolah adiwiyata perlu didukung dan diaplikasikan oleh warga sekolah, terlebih dalam program ini juga melibatkan pemerintah melalui DLH dan program tanggung jawab sosial perusahaan, PT KPI RU VII Kasim.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Area Manager Communication, Relations, CSR & Compliance Kilang Kasim Ferdy Saputra dalam keterangan diterima di Sorong, Kamis, menjelaskan partisipasi aktif KPI RU VII Kasim bentuk dukungan terhadap program sekolah adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Keterlibatan dalam program ini sebagai bukti kehadiran perusahaan di masyarakat. Kami tentu sangat antusias ketika diikutsertakan mendukung program positif ini, karena selaras dengan semangat perusahaan yang senantiasa berwawasan lingkungan," kata dia.
SMA Negeri 6 Sorong dipilih sebagai sekolah adiwiyata didahului dengan tahapan sosialisasi dengan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sorong.
"Dalam sosialisasi itu, disampaikan materi langkah-langkah menjadi sekolah adiwiyata oleh DLH Sorong," kata dia.
Sekolah adiwiyata adalah program KLHK untuk mendorong tercipta pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah terlibat dalam mewujudkan lingkungan sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Sekolah adiwiyata bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran sehingga warga sekolah turut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Program adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma dalam perikehidupan, meliputi kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta sumber daya alam.
Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Sorong Abihud Gifelem mengatakan program sekolah adiwiyata bermanfaat menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran sekolah dalam kegiatan berwawasan lingkungan.
“Jadi ketika menerima pendidikan, kita juga bertanggung jawab menjaga dan mengelola lingkungan sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Program ini, kata Abihud, juga dikaitkan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni.
“Tanggung jawab penyelamatan Bumi yang kita tinggali merupakan tanggung jawab kita semua. Program sekolah adiwiyata menjadi bagian dari itu,” kata dia.
“Tanggung jawab penyelamatan Bumi yang kita tinggali merupakan tanggung jawab kita semua. Program sekolah adiwiyata menjadi bagian dari itu,” kata dia.
Kepala SMA Negeri 6 Sorong Agustina Iek mengapresiasi kehadiran DLH dan Kilang Kasim guna mendukung sosialisasi sekolah adiwiyata.
“Kami bangga ditunjuk sebagai sekolah adiwiyata oleh Pemkab Sorong. Kegiatan ini merupakan tahapan persiapan menuju pelaksanaan sekolah adiwiyata,” ujarnya.
“Kami bangga ditunjuk sebagai sekolah adiwiyata oleh Pemkab Sorong. Kegiatan ini merupakan tahapan persiapan menuju pelaksanaan sekolah adiwiyata,” ujarnya.
Dia mengatakan sekolah adiwiyata perlu didukung dan diaplikasikan oleh warga sekolah, terlebih dalam program ini juga melibatkan pemerintah melalui DLH dan program tanggung jawab sosial perusahaan, PT KPI RU VII Kasim.
“Kami percaya diri bahwa warga sekolah mampu melaksanakan program sekolah adiwiyata. Dibuktikan dengan program sekolah energi berdikari dari RU VII Kasim pada 18 Januari 2024 lalu yang selaras dengan program sekolah adiwiyata,” ucap Agustina.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024