Bupati Manokwari, Provinsi Papua Barat Hermus Indou memberikan apresiasi Kementerian PUPR karena progres pengerjaan proyek strategis nasional (PSN) ruang terbuka publik (RTP) Borarsi saat ini sudah mencapai 52 persen.
"Terima kasih kepada Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Papua Barat (BPPWPB) Ditjen Cipta Karya karena RTP Borarsi sudah mengalami kemajuan luar biasa mencapai 52 persen," kata Hermus usai meninjau pelaksanaan pekerjaan RTP Borarsi di Manokwari, Jumat.
Ia mengatakan, RTP Borarsi sebagai proyek strategis nasional (PSN) yang mulai dibangun Oktober 2023 tersebut merupakan fasilitas penting sebagai dasar transformasi pembangunan di Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.
Ia berharap, pembangunan RTP Borarsi dapat dikerjakan tepat waktu sesuai dengan perencanaan sehingga pada tahun 2025 fasilitas publik tersebut sudah bisa difungsikan.
Ia menambahkan, tidak ada hambatan secara substantif, semua bisa dikerjakan dengan baik. Namun yang menjadi tantangan ke depannya adalah sarana utilitas perkotaan yang harus dipindahkan demi akselerasi pengerjaan RTP Borarsi.
"Sarana utilitas seperti tiang listrik, telekomunikasi, PDAM harus dipindah dalam waktu yang tidak lama. Kita sedang koordinasikan dengan instansi yang berwenang terkait hal itu," jelasnya.
Kepala Seksi Wilayah II BPPWPB Piter Boroh menjelaskan, progres pekerjaan RTP Borarsi masih plus tujuh persen dari perencanaan. Seharusnya, progres pekerjaan masih 45 persen tapi kontraktor bisa mencapai 52 persen.
"52 persen tersebut adalah perkembangan pembangunan secara keseluruhan meliputi bangunan utama, landscape, pagar dan tribun," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini kontraktor PT Irma Tiara Putra sedang mengerjakan bagian arsitektur gedung utama dan MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing). Pekerjaan tersebut dilakukan setelah tahapan pekerjaan struktur.
Ia mengatakan, RTP Borarsi dibiayai ABPN dari Kemen PUPR dengan anggaran Rp67,7 miliar dan ditargetkan selesai Agustus 2024.
"Untuk menjaga kualitas kita datangkan bahan baku dari luar daerah seperti bata ringan karena di sini tidak ada. Kondisi saat ini, bahan baku lancar, segi material tidak masalah, peralatan dan tenaga kerja juga tidak masalah," katanya.
RTP Borarsi berdiri di atas lahan seluas 24.940 meter persegi, memiliki luas bangunan utama 4.903 meter persegi dengan konstruksi dua lantai.
Fasilitas yang akan disediakan di lokasi tersebut yakni gedung dan panggung utama, lapangan serbaguna, tribun sayap, pedestrian, lapangan basket, lapangan gateball, taman bermain dan area parkir.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Terima kasih kepada Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Papua Barat (BPPWPB) Ditjen Cipta Karya karena RTP Borarsi sudah mengalami kemajuan luar biasa mencapai 52 persen," kata Hermus usai meninjau pelaksanaan pekerjaan RTP Borarsi di Manokwari, Jumat.
Ia mengatakan, RTP Borarsi sebagai proyek strategis nasional (PSN) yang mulai dibangun Oktober 2023 tersebut merupakan fasilitas penting sebagai dasar transformasi pembangunan di Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.
Ia berharap, pembangunan RTP Borarsi dapat dikerjakan tepat waktu sesuai dengan perencanaan sehingga pada tahun 2025 fasilitas publik tersebut sudah bisa difungsikan.
Ia menambahkan, tidak ada hambatan secara substantif, semua bisa dikerjakan dengan baik. Namun yang menjadi tantangan ke depannya adalah sarana utilitas perkotaan yang harus dipindahkan demi akselerasi pengerjaan RTP Borarsi.
"Sarana utilitas seperti tiang listrik, telekomunikasi, PDAM harus dipindah dalam waktu yang tidak lama. Kita sedang koordinasikan dengan instansi yang berwenang terkait hal itu," jelasnya.
Kepala Seksi Wilayah II BPPWPB Piter Boroh menjelaskan, progres pekerjaan RTP Borarsi masih plus tujuh persen dari perencanaan. Seharusnya, progres pekerjaan masih 45 persen tapi kontraktor bisa mencapai 52 persen.
"52 persen tersebut adalah perkembangan pembangunan secara keseluruhan meliputi bangunan utama, landscape, pagar dan tribun," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini kontraktor PT Irma Tiara Putra sedang mengerjakan bagian arsitektur gedung utama dan MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing). Pekerjaan tersebut dilakukan setelah tahapan pekerjaan struktur.
Ia mengatakan, RTP Borarsi dibiayai ABPN dari Kemen PUPR dengan anggaran Rp67,7 miliar dan ditargetkan selesai Agustus 2024.
"Untuk menjaga kualitas kita datangkan bahan baku dari luar daerah seperti bata ringan karena di sini tidak ada. Kondisi saat ini, bahan baku lancar, segi material tidak masalah, peralatan dan tenaga kerja juga tidak masalah," katanya.
RTP Borarsi berdiri di atas lahan seluas 24.940 meter persegi, memiliki luas bangunan utama 4.903 meter persegi dengan konstruksi dua lantai.
Fasilitas yang akan disediakan di lokasi tersebut yakni gedung dan panggung utama, lapangan serbaguna, tribun sayap, pedestrian, lapangan basket, lapangan gateball, taman bermain dan area parkir.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024