Tokoh Masyarakat Adat Jayapura Yanto Eluay menyatakan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024 momentum untuk mempererat tali silaturahim seluruh umat beragama di Kabupaten Jayapura.
“Bagaimana sesama anak bangsa di Kabupaten Jayapura bisa saling berjabat tangan di momen Lebaran dan tinggalkan semua kepentingan dalam merajut hubungan kerukunan yang lebih baik lagi,” kata dia di Sentani, Kamis.
Menurut dia, terdapat pemandangan uar biasa ketika hendak dilaksanakan Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah, beberapa masyarakat orang asli Papua (OAP) membagikan koran bekas sebagai alas umat Muslim melaksanakan ibadah itu.
“Saat ini di Jayapura sedang musim hujan, sehingga kalau tidak dibantu dengan koran bekas sebagai alas maka bisa dipastikan umat Muslim yang shalat di halaman masjid pasti sajadahnya basah dan shalatnya tidak khusyuk,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan adanya koran bekas maka umat Muslim tidak perlu menaruh sajadah di tempat basah, karena sudah beralas kertas koran.
“Mungkin pemberian kertas koran itu sebagai tanda bahwa orang asli Papua begitu mencintai perbedaan yang dilandasi dengan nilai-nilai toleransi untuk menjaga hubungan kerukunan umat beragama,” katanya.
Ketua Takmir Masjid Agung Al-Aqsha Sentani Nurdin Sanmas menyampaikan terima kasih atas dukungan kertas koran kepada umat Muslim dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Kertas koran ini sangat membantu umat Muslim dalam melaksanakan shalat, bayangkan kalau tidak ada kertas koran maka sajadah itu akan basah terkena air yang membasahi halaman masjid,” ujarnya.
Ia mengatakan peristiwa itu bentuk toleransi antar umat beragama yang telah ditunjukkan oleh masyarakat OAP di Kabupaten Jayapura.
“Kita ini saudara sehingga harus saling menjaga dan melindungi, ketika Natal pemuda Muslim pun akan terlibat khususnya dalam pengamanan jalannya ibadah malam kudus hingga dilanjutkan ibadah paginya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024