Pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya menggelar pasar murah di halaman Kantor Distrik Sorong Timur, Kamis, untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok murah jelang momentum Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Penjabat Wali Kota Sorong Septinus Lobat, dalam sambutannya mengatakan pasar murah ini merupakan upaya pemerintah daerah bagaimana menghadirkan pangan murah bagi masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah.
"Ini kepedulian pemerintah, sebab jelang hari raya besar keagamaan itu harga bahan pokok menjulang naik karena kebutuhan meningkat sehingga upaya konkret adalah menghadirkan pasar murah," jelasnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong Septinus Lobat di Kota Sorong, Rabu, menjelaskan pasar murah ini sebagai upaya mengendalikan inflasi daerah dan sekaligus menjaga stabilitas pasokan serta harga pangan dalam menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Ini komitmen pemerintah bagaimana menyediakan pangan murah untuk bisa dijangkau masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi," jelasnya.
Dia pun memberikan apresiasi kepada dinas terkait yang telah melakukan terobosan baru untuk meningkatkan daya beli masyarakat jelang Idul Fitri dan sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik mencatat pada Maret 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kota Sorong sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,49 persen.
Inflasi Papua Barat Daya berdasarkan IHK Kota Sorong paling terendah bila dibanding dengan tiga dua daerah lainnya yakni 0,93 persen (yoy), Kabupaten Sorong 2,18 persen (yoy), dan Kabupaten Sorong Selatan 3,85 persen (yoy).
"Saat ini Kota Sorong berhasil keluar sebagai juara inflasi terendah se-Indonesia, dan kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah Pusat. Ini berkat kerja keras TPID dan dinas terkait," ujarnya.
Oleh karena itu, capaian ini perlu dipertahankan dengan membangun kolaborasi dan koordinasi baik antara pemerintah maupun seluruh stakeholder dalam penanganan Inflasi daerah di Kota Sorong.
Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kota Sorong Sherly Agaki menjelaskan secara keseluruhan paket yang disediakan untuk pasar murah ini sebanyak 1.457 paket yang terdiri dari gula pasir 1 kg, beras kemasan 10 kg, minyak goreng 2 liter dan tepung terigu 1 kg.
"Satu paket itu harganya Rp149 ribu sudah bisa dibeli masyarakat yang memiliki kupon," jelasnya.
Menurut dia, ini merupakan peluang dan kesempatan yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Sorong untuk membeli dengan harga yang murah.
"Ini merupakan bentuk kepedulian dari bapak Pj Wali Kota Sorong untuk meringankan beban masyarakat, di samping itu juga untuk mendekatkan produsen barang-barang kebutuhan pokok dengan masyarakat secara langsung," bebernya.
Sumber dana pasar murah ini dari dana otonomi khusus (Otsus) tahun anggaran 2024 sebesar Rp499,99 miliar
Selain menggelar pasar murah di Kantor Distrik Sorong Timur, Dinas Perdagangan pun melaksanakan pasar murah di dua tempat berbeda sekaligus yakni halaman Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Sorong dan halaman Kantor Distrik Sorong Kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Penjabat Wali Kota Sorong Septinus Lobat, dalam sambutannya mengatakan pasar murah ini merupakan upaya pemerintah daerah bagaimana menghadirkan pangan murah bagi masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah.
"Ini kepedulian pemerintah, sebab jelang hari raya besar keagamaan itu harga bahan pokok menjulang naik karena kebutuhan meningkat sehingga upaya konkret adalah menghadirkan pasar murah," jelasnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong Septinus Lobat di Kota Sorong, Rabu, menjelaskan pasar murah ini sebagai upaya mengendalikan inflasi daerah dan sekaligus menjaga stabilitas pasokan serta harga pangan dalam menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Ini komitmen pemerintah bagaimana menyediakan pangan murah untuk bisa dijangkau masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi," jelasnya.
Dia pun memberikan apresiasi kepada dinas terkait yang telah melakukan terobosan baru untuk meningkatkan daya beli masyarakat jelang Idul Fitri dan sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik mencatat pada Maret 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kota Sorong sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,49 persen.
Inflasi Papua Barat Daya berdasarkan IHK Kota Sorong paling terendah bila dibanding dengan tiga dua daerah lainnya yakni 0,93 persen (yoy), Kabupaten Sorong 2,18 persen (yoy), dan Kabupaten Sorong Selatan 3,85 persen (yoy).
"Saat ini Kota Sorong berhasil keluar sebagai juara inflasi terendah se-Indonesia, dan kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah Pusat. Ini berkat kerja keras TPID dan dinas terkait," ujarnya.
Oleh karena itu, capaian ini perlu dipertahankan dengan membangun kolaborasi dan koordinasi baik antara pemerintah maupun seluruh stakeholder dalam penanganan Inflasi daerah di Kota Sorong.
Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kota Sorong Sherly Agaki menjelaskan secara keseluruhan paket yang disediakan untuk pasar murah ini sebanyak 1.457 paket yang terdiri dari gula pasir 1 kg, beras kemasan 10 kg, minyak goreng 2 liter dan tepung terigu 1 kg.
"Satu paket itu harganya Rp149 ribu sudah bisa dibeli masyarakat yang memiliki kupon," jelasnya.
Menurut dia, ini merupakan peluang dan kesempatan yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Sorong untuk membeli dengan harga yang murah.
"Ini merupakan bentuk kepedulian dari bapak Pj Wali Kota Sorong untuk meringankan beban masyarakat, di samping itu juga untuk mendekatkan produsen barang-barang kebutuhan pokok dengan masyarakat secara langsung," bebernya.
Sumber dana pasar murah ini dari dana otonomi khusus (Otsus) tahun anggaran 2024 sebesar Rp499,99 miliar
Selain menggelar pasar murah di Kantor Distrik Sorong Timur, Dinas Perdagangan pun melaksanakan pasar murah di dua tempat berbeda sekaligus yakni halaman Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Sorong dan halaman Kantor Distrik Sorong Kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024