Aimas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya menyediakan 9.100 paket sembako yang dijual dengan harga murah kepada masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri di wilayah itu.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Perindakop) dan UMKM Marthen Pajala di Aimas, Kabupaten Sorong, Rabu, menjelaskan 9.100 paket sembako ini digelar lewat pasar murah yang di pusatkan di Pasar Mariat dengan melibatkan seluruh dinas terkait dan Dinas Perindakop Provinsi Papua Barat Daya.
"Tujuannya adalah menghadirkan pangan murah jelang Idul Fitri yang bisa dijangkau masyarakat," jelasnya.
Dinas Perindakop menyediakan 4 ribu paket sembako yang terdiri dari beras premium 10 kg, minyak goreng 2 liter, gula pasir 2 kg dijual dengan Rp100 ribu per paket.
"Kemudian Dinas Perindakop Provinsi Papua Barat Daya menyediakan 3 ribu paket sembako dengan rinciannya pun sama dijual dengan Rp100 ribu per paket," bebernya.
Dina ketahanan Pangan menyediakan 2.100 paket sembako terdiri dari beras 10 kg, tepung terigu 1 kg, gula pasir 2 kg dan minyak goreng 2 liter dijual dengan harga Rp100 per paket.
"Untuk Dinas Ketahanan Pangan ini nanti pada 4 April baru digelar di Distrik Salawati dengan menyasar masyarakat pedalaman di kabupaten itu," ujarnya.
Selain paket sembako, Dinas Perikanan pun menyediakan 7 ton lebih ikan yang terdiri dari ikan cakalang, tenggiri, campuran, lele dan ikan nila dengan harga sangat murah.
Kemudian untuk Dinas Peternakan menyediakan daging sapi per kilo Rp75 ribu, telus ayam ras 1 rak Rp30 ribu dan daging ayam ras Rp35 ribu.
"Untuk penjualan paket sembako kita serahkan kepada para pedagang dengan ketentuan akan diberikan komisi atau jasa penjualan sebesar 5 persen. Ini juga sebagai upaya untuk pemberdayaan para pedagang yang ada di pasar Mariat," ujarnya.
Di samping itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Sorong pun memberikan subsidi pasar khususnya pedagang mama-mama Papua yang berjualan di Pasar Mariat dengan besaran subsidi senilai Rp5 ribu per komoditi.
Menurut dia, ketersediaan pangan murah ini selain membantu masyarakat untuk bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah jelang Idul Fitri, tetapi juga sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi di wilayah Kabupaten Sorong.
"Karena setiap momentum hari raya besar keagamaan sudah pasti barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Kabupaten Sorong 2,18 persen (yoy) dan inflasi bulanan Kabupaten Sorong 0,28 persen (mtm).