Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong,  Provinsi Papua Barat, mencatat pada April 2019 kota tersebut mengalami inflasi  sebesar 0,13 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 133,52.

Kepala BPS Kota Sorong Nurhaida Sirun di Sorong,  Kamis mengatakan bahwa inflasi Kota Sorong terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran yakni kelompok sandang sebesar 0,86 persen dan kelompok kesehatan sebesa 0,47 persen.

Selain itu, kata dia, kenaikan pula pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen. Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,36 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,01 persen.

"Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,08 persen. Bahan makanan juga mengalami penurunan sebesar 0,12 persen," ujarnya.

Dia mengatakan, dari 82 kota di Indonesi perkembangan IHK, 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Kota Sorong berada pada peringkat 75 inflasi di Indonesia.

Menurut dia, inflasi tertinggi terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara sebesar 1,04 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pare Pare Sulawesi Selatan sebesar 0,03 persen.

Hasil survei BPS perubahan harga terbesar hingga terjadi inflasi Kota Sorong April 2019 adalah lima komoditi yakni bawang putih naik 22,74 persen dari harga sebelumnya. Bawang merah naik 17,24 persen, ketimun  naik 13, 18 persen, terong panjang naik 12,25 persen, dan tas tangan wanita naik 10,93 persen dari harga sebelumnya.

Sedangkan tomat sayur mengalami penurunan sebesar -18,37 persen, ikan kawalina turun -12, 37 persen, daging ayam kampung turun -10,77 persen, ikan simbula -9,96 persen,  dan ikan lalosi turun -6,91 persen dari harga sebelumnya.

Ia menambahkan bahwa kelompok yang memberikan sumbangan atau andil inflasi sebesar 0,13 persen pada April 2019 di Kota Sorong adalah bawang putih 0,16  persen, bawang merah 0,12 persen, angkutan udara 0,06 persen, sawi hijau 0,03 persen, dan roti manis 0,03 persen.(*)

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019