Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jayapura, Papua mengingatkan pemilih pemula daerah setempat untuk menghindar politik uang dan politik SARA.
Ketua Bawaslu Kabupaten Jayapura Zakarias Rumbewas di Sentani, Rabu mengatakan pemilih pemula itu ibarat ‘kertas putih yang tak bernoda’.
“Pemilih pemula itu usianya 17 tahun dan anak-anak ini cukup rentan terhadap politik praktis yang dimainkan oleh oknum caleg, pengurus partai untuk mengarahkan mereka untuk memilih satu paslon tertentu dengan iming-iming uang,” katanya.
Menurut Zakarias, pemilih pemula itu jiwanya masih labil atau pendiriannya belum tetap sehingga dapat dipengaruhi tentang berbagai macam politik ‘kotor’ yang biasa dimainkan para oknum politisi.
“Di titik ini kami pandang perlu untuk memberikan pengetahuan baik tentang berpolitik yang benar itu seperti apa, sehingga anak-anak ini akan tumbuh dalam wawasan kebangsaan serta perpolitikan positif,” ujarnya.
Dia menjelaskan Bawaslu Kabupaten Jayapura sudah melakukan sosialisasi dan informasi mengenai pendidikan politik kepada pemilih pemula di daerah setempat sehingga diharapkan mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang punya integritas.
“Pendidikan politik yang baik itu akan membawa pemilih pemula ke sesuatu yang pasti dan diharapkan mereka berkembang menjadi pemilih baik dengan penanaman moral politik positif,” katanya.
Dia menambahkan pendidikan politik terus disampaikan ke pemilih pemula sehingga kekhawatiran tentang mereka terjerumus dalam politik uang dan SARA sedini mungkin harus dihalangi.
“Kami inginkan anak-anak ini ke depan mereka bisa menjadi penerus bangsa dan dinamika perpolitikan yang ‘waras’ dan positif sehingga dapat melahirkan pemimpin bangsa berkualitas,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Ketua Bawaslu Kabupaten Jayapura Zakarias Rumbewas di Sentani, Rabu mengatakan pemilih pemula itu ibarat ‘kertas putih yang tak bernoda’.
“Pemilih pemula itu usianya 17 tahun dan anak-anak ini cukup rentan terhadap politik praktis yang dimainkan oleh oknum caleg, pengurus partai untuk mengarahkan mereka untuk memilih satu paslon tertentu dengan iming-iming uang,” katanya.
Menurut Zakarias, pemilih pemula itu jiwanya masih labil atau pendiriannya belum tetap sehingga dapat dipengaruhi tentang berbagai macam politik ‘kotor’ yang biasa dimainkan para oknum politisi.
“Di titik ini kami pandang perlu untuk memberikan pengetahuan baik tentang berpolitik yang benar itu seperti apa, sehingga anak-anak ini akan tumbuh dalam wawasan kebangsaan serta perpolitikan positif,” ujarnya.
Dia menjelaskan Bawaslu Kabupaten Jayapura sudah melakukan sosialisasi dan informasi mengenai pendidikan politik kepada pemilih pemula di daerah setempat sehingga diharapkan mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang punya integritas.
“Pendidikan politik yang baik itu akan membawa pemilih pemula ke sesuatu yang pasti dan diharapkan mereka berkembang menjadi pemilih baik dengan penanaman moral politik positif,” katanya.
Dia menambahkan pendidikan politik terus disampaikan ke pemilih pemula sehingga kekhawatiran tentang mereka terjerumus dalam politik uang dan SARA sedini mungkin harus dihalangi.
“Kami inginkan anak-anak ini ke depan mereka bisa menjadi penerus bangsa dan dinamika perpolitikan yang ‘waras’ dan positif sehingga dapat melahirkan pemimpin bangsa berkualitas,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023