Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Bintuni, Papua Barat, menjalin kerjasama dengan tiga kampus di Kores Selatan, sebagai upaya pengembangan kampus dan peningkatan kualitas lulusan.

Tiga kampus yang diajak bekerjasama tersebut yakni Daego Chatolic Unversitu, Youngsan University, dan National Korea Maritine abd Ocean University.

Ketua STIH Bintuni, Robert KH Hammar, yang dihubungi dari Manokwari, Minggu, mengatakan, kerjasama difokuskan pada kegiatan penelitian, pertukaran dosen dan mahasiswa, double degree di bidang hukum, bisnis dan kelautan.

"Kami berkomitmen, STIH Bintuni hadir untuk mencetak sumber daya manusia di bidang hukum. Kami ingin lulusan STIH Bintuni berkualitas yang mampu menjawab kebutuhan SDM di daerah," kata Robert melalui telepon seluler.

Saat ini, sebut Hammar, kerjasama ini sudah diawali dengan persiapan dosen dan mahasiswa yang akan diberangkatkan menuju negara tersebut.

"Kami sedang siapkan agar utusan dari STIH mampu menguasai bahasa Inggris dan Korea. Sebelum berangkat mereka harus bisa berkomunikasi dua bahasa," kata dia lagi.

Kompetensi pada hukum dan bisnis internasional menjadi fokus dalam kerjasama tersebut. Itu sebagai antisipasi persaingan pada era AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan Industri 4.0.

Menurut dia AFTA atau perdagangan bebas di wilayah negara-negara anggota ASEAN menutut Indonesia dan negara lain untuk menyiapkan SDM yang siap bersaing. Begitu pula era Industri 4.0.

"Termasuk kita di daerah, harus mengikuti perkembangan global. SDM kita di wilayah Papua Barat harus siap supaya tidak tertinggal," katanya lagi.

Hammar menambahkan, kerja sama ini difasilitasi oleh Conference indonesian Students Association in South Korea (CISAK). 15 mahasiswa dengan 14 proposal serta satu hasil penelitian telah disiapkan pada kerjasama ini.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019