Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Papua mendorong masyarakat setempat agar terus menggunakan non tunai dalam melakukan transaksi pada hari raya Natal 2023 dengan begitu akan mempermudah pembayaran serta lebih mudah dan efisien.

Deputi Kantor perwakilan BI Papua Tommy Andreas di Jayapura, Selasa, mengatakan pada kebutuhan uang tunai menjelang hari raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 terjadi penurunan 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp5,3 triliun.

“Jadi kesiapan uang tunai pada 2023 yakni Rp4,7 triliun yang mana hal ini menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan volume transaksi keuangan non tunai,” katanya.

Menurut Tommy, terjadinya penurunan kebutuhan uang non tunai ini juga di karena adanya sosialisasi yang dilakukan.

“Kami memandang sosialisasi terkait penggunaan non tunai ini berhasil, karena memang dengan menggunakan transaksi non tunai, misalnya Qris transaksi akan lebih cepat, mudah, aman dan handal,” ujarnya.

Dia menjelaskan sepanjang Januari hingga Oktober 2023 transaksi non tunai tumbuh signifikan dibandingkan 2022 .

“Misalnya pada transaksi Qris sejak Januari-Desember 2022 volume transaksinya yakni Rp720 ribu namun pada 2023 naik menjadi Rp2 juta, atau naik 2,7 kali lipat dari Januari hingga Oktober,” katanya.

Dia menambahkan untuk itu pihaknya terus mendorong penggunaan non tunai dengan begitu dapat menghindari terjadinya peredaran uang palsu dan mempermudah transaksi pembayaran baik dari pembeli maupun penjual.
 

Pewarta: Qadri Pratiwi

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023