Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan angka partisipasi anak usia sekolah mulai dari SD sampai tingkat SMA/SMK perlu dievaluasi untuk memastikan pendidikan dirasakan semua anak di daerah tersebut.

"Kita pastikan anak-anak kita yang lulus SD jangan lagi diajar untuk membaca di SMP, SMA dan seterusnya. Minimal kompetensi dasar dari anak-anak kita harus bisa tuntas," kata Hermus di Manokwari, Papua Barat, Selasa.

Ia menjelaskan, pendidikan merupakan dasar atau landasan kuat yang memiliki pengaruh positif pada anak-anak di usia sekolah.

Untuk memastikan itu semua, ia meminta seluruh sekolah memberikan data jumlah anak lulus SD yang melanjutkan jenjang pendidikan ke SMP. Begitu juga data anak-anak SMP yang melanjutkan jenjang pendidikan tingkat SMA atau sederajat.

"Ini harus didata dan dilaporkan kepada kita. Karena kita akan mengukur angka partisipasi sekolah untuk setiap tingkatan pendidikan," ujarnya.

Bupati Hermus yakin, melalui mekanisme tersebut Pemkab Manokwari dapat mengetahui tingkat partisipasi anak usia sekolah di daerah ini sehingga pemerintah bisa mengambil langkah strategis menangani anak putus sekolah.

"Dengan data, kita bisa tahu presentasenya anak-anak yang tamat SD berapa yang bisa melanjutkan sekolah ke SMP dan berapa yang tidak. Dengan begitu kita bisa pastikan tidak ada yang putus sekolah," ungkap Bupati.

Ia berharap data dari sekolah sesuai dengan kenyataan di lapangan. Jika terdapat anak putus sekolah atau tidak bisa melanjutkan pendidikan lanjutan maka menjadi tanggung jawab bersama untuk menelusuri penyebabnya dan segera dicari solusi untuk mengatasi permasalahan itu.

"Saya berharap, Dinas Pendidikan bisa membuat dan melaporkan datanya sehingga kita bisa mengukur angka partisipasi sekolah di Manokwari," katanya.

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023