Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggelar pasar murah guna meningkatkan ketahanan pangan sekaligus menyambut hari ulang tahun Kabupaten Manokwari ke-125.
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Rabu, mengatakan pasar murah tersebut bagian dari program Gerakan Pangan Murah (GPM) dari pemerintah yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
"Mengingat pentingnya ketahanan pangan maka tidak tertutup kemungkinan kegiatan ini akan terus digalakkan, sehingga dapat menekan laju inflasi khususnya di Kabupaten Manokwari," katanya.
Ia mengatakan, kebutuhan pangan terutama untuk keluarga semakin meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk. GPM dapat memberikan kontribusi dan nilai tambah bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan. Diharapkan kegiatan tersebut bisa konsisten terus dilakukan oleh Pemkab Manokwari.
"Ketahanan pangan adalah masalah bersama. Bila ada keluarga yang mengalami rawan pangan, maka masalah itu menjadi keprihatinan bersama yang harus dipikirkan, direncanakan, dan ditindaklanjuti," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo mengatakan tujuan pelaksanaan pasar murah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen serta memberikan kemudahan aksesbilitas pangan bagi masyarakat.
Pemkab Manokwari telah melakukan dua kali pasar murah dari target tiga kali untuk tahun ini. Pada pasar murah kali pihaknya mengundang distributor pangan dan kelompok tani untuk berpartisipasi.
"Distributor pangan yang kita libatkan adalah Kantor Bulog Manokwari, toko Bahtera Adi, toko Bandang dan toko Sundari Grup. Kita juga melibatkan kelompok tani dari Distrik Manokwari Timur, Manokwari Barat, dan Sidey," jelasnya.
Ia menambahkan, pasar murah tersebut dapat terselenggara karena antusiasme dari masyarakat dan distributor sendiri. Dimana Pemkab Manokwari tidak memberikan subsidi sama sekali untuk menurunkan harga, melainkan kebijakan dari pihak distributor dan para petani sendiri.
Meskipun tidak disubsidi pemerintah tapi masyarakat mampu mendapatkan harga murah seperti bawang merah dijual Rp30.000/kg, cabai kecil Rp60.000/kg, cabai besar Rp40.000/kg, tomat Rp15.000/kg, beras bulog SPHP Rp58.000/5kg, minyak goreng Rp14.000/liter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Manokwari tingkatkan ketahanan pangan dengan pasar murah
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Rabu, mengatakan pasar murah tersebut bagian dari program Gerakan Pangan Murah (GPM) dari pemerintah yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
"Mengingat pentingnya ketahanan pangan maka tidak tertutup kemungkinan kegiatan ini akan terus digalakkan, sehingga dapat menekan laju inflasi khususnya di Kabupaten Manokwari," katanya.
Ia mengatakan, kebutuhan pangan terutama untuk keluarga semakin meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk. GPM dapat memberikan kontribusi dan nilai tambah bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan. Diharapkan kegiatan tersebut bisa konsisten terus dilakukan oleh Pemkab Manokwari.
"Ketahanan pangan adalah masalah bersama. Bila ada keluarga yang mengalami rawan pangan, maka masalah itu menjadi keprihatinan bersama yang harus dipikirkan, direncanakan, dan ditindaklanjuti," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo mengatakan tujuan pelaksanaan pasar murah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen serta memberikan kemudahan aksesbilitas pangan bagi masyarakat.
Pemkab Manokwari telah melakukan dua kali pasar murah dari target tiga kali untuk tahun ini. Pada pasar murah kali pihaknya mengundang distributor pangan dan kelompok tani untuk berpartisipasi.
"Distributor pangan yang kita libatkan adalah Kantor Bulog Manokwari, toko Bahtera Adi, toko Bandang dan toko Sundari Grup. Kita juga melibatkan kelompok tani dari Distrik Manokwari Timur, Manokwari Barat, dan Sidey," jelasnya.
Ia menambahkan, pasar murah tersebut dapat terselenggara karena antusiasme dari masyarakat dan distributor sendiri. Dimana Pemkab Manokwari tidak memberikan subsidi sama sekali untuk menurunkan harga, melainkan kebijakan dari pihak distributor dan para petani sendiri.
Meskipun tidak disubsidi pemerintah tapi masyarakat mampu mendapatkan harga murah seperti bawang merah dijual Rp30.000/kg, cabai kecil Rp60.000/kg, cabai besar Rp40.000/kg, tomat Rp15.000/kg, beras bulog SPHP Rp58.000/5kg, minyak goreng Rp14.000/liter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Manokwari tingkatkan ketahanan pangan dengan pasar murah
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023