Satgas Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1801/Manokwari, Papua Barat, mendorong putra daerah dari kalangan orang asli Papua (OAP) untuk menjadi prajurit TNI.

Komandan SSK Satgas TMMD Kodim 1801/Manokwari Lettu Inf Sudiyantoro, Selasa, melaksanakan sosialisasi penerimaan anggota TNI bagi pelajar SMP YPK Talitakumi Distrik Tanah Rubuh, Manokwari. Pada kegiatan ini para pelajar mendapat penyuluhan tentang berbagai persyaratan yang wajib dipenuhi setiap calon tentara.

"Kami berikan pemahaman sejak dini sehingga mereka memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri," kata Sudiyantoro.

Menurutnya, masyarakat harus memperoleh informasi yang benar tentang perekrutan TNI, termasuk putra-putri asli Papua. Ini bertujuan, agar mereka paham tentang hal-hal yang perlu disiapkan saat mendaftar.

Seorang prajurit, kata dia, dituntut memiliki kondisi tubuh ideal serta kesehatan yang baik. 

"Karena kita ini prajurit, jika suatu saat ada peperangan harus siap. Kalau kondisinya tubuh dan kesehatanya kurang itu bisa menjadi masalah bahkan membayakan diri dan orang lain," kata dia.

Selain persyaratan, pada kegiatan tersebut Sudiyantoro juga menjelaskan tentang prosedur pendaftaran hingga proses pendidikan dan latihan yang harus ditempuh setiap calon anggota TNI. Semua dikemas secara menarik agar putra-putri tanah rubuh tergugah untuk berkarir sebagai anggota TNI.

"Selama ini animo masyarakat di wilayah Tanah Rubuh masih kurang, salah satunya mungkin karena mayarakat belum memperoleh informsi yang benar tentang rekruitmen TNI," katanya.

Pihaknya berharap, kedepan banyak prajurit TNI yang berasal dari wilayah Distrik Tanah Rubuh. Setiap daerah dinilai memiliki potensi sumber daya manusia (SDM), termasuk Tanah Rubuh.

"Modal pertama yang wajib dimiliki calon anggota TNI itu postur tubuh dan disini kami melihat banyak sekali. Berikutnya kesehatan, ini harus disiapkan. Anak-anak harus dijaga agar terhindar dari pengaruh narkoba, miras, dan pergaulan bebas," pungkasnya.***
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019