Mop atau cerita lucu menjadi penghapus lelah personil Satuan Tugas atau Satgas Tentara Membangun Desa (TMMD) ke 104 yang saat ini masih berada di Kampung Ukopti, Distrik Tanah Tubuh Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

"Mob ini salah satu khasanah Papua dan ini menjadi kekayaan bangsa. Bukan saja menghibur, tapi juga banyak nilai dan pesan positif yang tersirat dalam cerita," kata Komandan SSK Satgas TMMD Kodim 1801/Manokwari Lettu Inf Sudiyantoro di Manokwari, Senin.

Sudiyantoro menjelaskan, Mob berasal dari singkatan membuat orang binggung, adalah sebuah cerita verbal atau tulisan yang dapat menceritakan benda, ciri khas tapi seola-olah bisa membuat orang (pendengar /penikmat) bingung namun merasa terhibur.

"Ini unik, dan biasanya disampaikan dengan logat atau dialek khas Papua. Kadang ada cerita dari hal-hal yang tidak kita pikirkan dikemas menjadi cerita menarik dan pendengar atau pembaca pasti tertawa," kata dia lagi.

Disela-sela kegiatan TMMD di Kampung Ukopti Distrik Tanah Rubuh Manokwari, lanjut Sudiyantoro, Mop menjadi salah satu penghibur sekaligus sarana pengakraban antara TNI dengan masyarakat.

"Saat istirahat malam, biasa anggota dan masyarakat ngumpul selalu ada yang angkat suara cerita Mop. Kita tertawa sama-sama sampai perut sakit," sebutnya.

"Dan rupanya efek dari ketawa itu begitu dahsyatnya sehingga membuat temperatur darah yang menuju ke otak berubah naik atau turun. Perubahan suhu darah yang menuju ke otak ini berefek pada kerja pusat otak yang mengontrol emosi. Maka tak heran jika melihat senyum dan ketawa masyarakat disini membuat segala rasa capek bisa hilang,” katanya menambahkan.

Menurutnya, selain sebagai salah satu produk budaya masyarakat Papua, Mob dinilai memberi manfaat besar dalam menjaga kesehatan. Ia berharap warisan budaya ini dijaga secara baik agar tetap lestari.

Di sejumlah TV Swasta nasional beberapa tahun terakhir ramai membuat acara stand up komedi. Jauh sebelum itu cerita Mop bagi masyarakat Papua sudah sangat familier.

"Bahkan anak-anak kecil pun bisa bikin Mob. Mob di Papua merambah setiap kalangan," sebutnya.***

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019