PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan bantuan 3.000 paket sembako kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk membantu
penurunan angka stunting di wilayah itu.
Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr. Ribka Haluk menerima langsung bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Direktur dan EVP Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma di Mimika (4/9).
“Bantuan ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung program percepatan penurunan stunting di Provinsi Papua Tengah, tetapi juga mencerminkan tekad PTFI untuk aktif berperan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah secara keseluruhan,” kata Claus melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Manokwari, Rabu.
Claus mengatakan, program tersebut merupakan program prioritas PTFI dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Papua Tengah.
Freeport aktif berkolaborasi dengan berbagai instansi teknis terkait di Papua Tengah. Tim dari Freeport telah menerima dokumen terkait program penurunan stunting dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah.
“Di tingkat kabupaten, PTFI juga telah melakukan pembicaraan dengan dinas teknis untuk mengevaluasi cara terbaik dalam mendukung upaya tersebut,” ungkap Claus.
Menurutnya, stunting tidak lagi dipandang sebagai masalah fisik semata, tetapi juga berkaitan dengan penyediaan air bersih dan bahkan berperan dalam upaya pemberantasan malaria. Karenanya, PTFI mendukung penyediaan air bersih di wilayah Provinsi Papua Tengah sebagai bagian dari upaya penurunan angka stunting.
Selain itu, PTFI juga bekerja di tingkat kabupaten untuk mendeteksi ibu-ibu hamil secara dini dan memberikan intervensi yang tepat waktu guna mencegah dampak buruk dari malaria pada janin.
Pada program penurunan stunting, PTFI telah mengalokasikan dana sebesar Rp5 miliar dalam bentuk paket bahan makanan dan dana-dana pendukung lain.
Tercatat sebanyak 6.000 paket disiapkan oleh PTFI, sebanyak 3.000 paket telah diberikan pada Juli lalu, saat kunjungan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin ke Mimika. Selanjutnya 3.000 paket berikan pada Pj Gubernur Papua Tengah.
“Ini adalah bentuk kontribusi PTFI untuk dalam pembangunan yang berkelanjutan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bantuan ini bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat Papua Tengah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka bersama keluarga, serta menjaga stabilitas gizi bagi masyarakat setempat,” kata Claus.
Pj Gubernur Papua Tengah Dr. Ribka Haluk dalam kesempatan terpisah mengatakan terdapat sekitar 1.000 kasus stunting di Provinsi Papua Tengah. Meskipun ada dua kabupaten yang belum melaporkan data stunting.
Menindaklanjuti program-program prioritas di Papua Tengah, kami telah membentuk empat satuan tugas (Satgas) yang bertanggung jawab atas berbagai aspek penting yaitu satgas stunting, satgas kemiskinan ekstrem, satgas inflasi, dan satgas pengangguran.
“Pemerintah Provinsi Papua Tengah berterima kasih atas segala macam bantuan dan semua komitmen dan dukungan Freeport. Diharapkan keempat Satgas ini dapat bekerja sama dengan pihak swasta seperti PTFI dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama untuk saat ini satgas stunting,” ujar Ribka.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
penurunan angka stunting di wilayah itu.
Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr. Ribka Haluk menerima langsung bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Direktur dan EVP Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma di Mimika (4/9).
“Bantuan ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung program percepatan penurunan stunting di Provinsi Papua Tengah, tetapi juga mencerminkan tekad PTFI untuk aktif berperan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah secara keseluruhan,” kata Claus melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Manokwari, Rabu.
Claus mengatakan, program tersebut merupakan program prioritas PTFI dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Papua Tengah.
Freeport aktif berkolaborasi dengan berbagai instansi teknis terkait di Papua Tengah. Tim dari Freeport telah menerima dokumen terkait program penurunan stunting dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah.
“Di tingkat kabupaten, PTFI juga telah melakukan pembicaraan dengan dinas teknis untuk mengevaluasi cara terbaik dalam mendukung upaya tersebut,” ungkap Claus.
Menurutnya, stunting tidak lagi dipandang sebagai masalah fisik semata, tetapi juga berkaitan dengan penyediaan air bersih dan bahkan berperan dalam upaya pemberantasan malaria. Karenanya, PTFI mendukung penyediaan air bersih di wilayah Provinsi Papua Tengah sebagai bagian dari upaya penurunan angka stunting.
Selain itu, PTFI juga bekerja di tingkat kabupaten untuk mendeteksi ibu-ibu hamil secara dini dan memberikan intervensi yang tepat waktu guna mencegah dampak buruk dari malaria pada janin.
Pada program penurunan stunting, PTFI telah mengalokasikan dana sebesar Rp5 miliar dalam bentuk paket bahan makanan dan dana-dana pendukung lain.
Tercatat sebanyak 6.000 paket disiapkan oleh PTFI, sebanyak 3.000 paket telah diberikan pada Juli lalu, saat kunjungan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin ke Mimika. Selanjutnya 3.000 paket berikan pada Pj Gubernur Papua Tengah.
“Ini adalah bentuk kontribusi PTFI untuk dalam pembangunan yang berkelanjutan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bantuan ini bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat Papua Tengah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka bersama keluarga, serta menjaga stabilitas gizi bagi masyarakat setempat,” kata Claus.
Pj Gubernur Papua Tengah Dr. Ribka Haluk dalam kesempatan terpisah mengatakan terdapat sekitar 1.000 kasus stunting di Provinsi Papua Tengah. Meskipun ada dua kabupaten yang belum melaporkan data stunting.
Menindaklanjuti program-program prioritas di Papua Tengah, kami telah membentuk empat satuan tugas (Satgas) yang bertanggung jawab atas berbagai aspek penting yaitu satgas stunting, satgas kemiskinan ekstrem, satgas inflasi, dan satgas pengangguran.
“Pemerintah Provinsi Papua Tengah berterima kasih atas segala macam bantuan dan semua komitmen dan dukungan Freeport. Diharapkan keempat Satgas ini dapat bekerja sama dengan pihak swasta seperti PTFI dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama untuk saat ini satgas stunting,” ujar Ribka.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023