Pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya menyusun dokumen rencana kontingensi untuk menghadapi potensi bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah itu.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong Herlin Sasabone di Sorong, Jumat, menjelaskan penyusunan rencana kontingensi suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontingensi.
 
Kota Sorong, ujar dia, berada di antara lempeng Papua Nugini dan Manokwari trust. Lempeng Manokwari trust mempunyai potensi terjadi gempa sampai dengan skala magnitudo 8, kemudian ada sumber gempa sesar aktif, yaitu ada sesar Sorong, Yapen, Mamberamo, Ransiki, Tarera Aituna, dan Jayawijaya.
 
"Yang lebih dekat dengan kita adalah sesar Sorong dan Ransiki. Ini karakter bahaya gempa bumi yang harus kita waspadai, yang tentu punya potensi terjadi tsunami," kata dia.
 
Upaya konkret Pemerintah Kota Sorong untuk menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami, yakni menyiapkan langkah strategis yang nantinya menjadi pedoman ketika terjadi bencana, yaitu menyusun dokumen rencana kontingensi dengan melibatkan sejumlah pihak terkait.
 
“Kenapa kita harus menyusun dokumen ini, ini penting dan perlu ada, karena dokumen rencana kontingensi akan digunakan sebagai panduan ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami,” kata dia.
 
Dokumen itu, kata Herlin, telah disusun sejak Mei 2023 dalam bentuk draf nol, kemudian pada Juli 2023 masuk draf finalisasi dan diikuti dengan tahapan sosialisasi kepada masyarakat di empat distrik terdampak.
 
"Semua yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini yaitu beberapa OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Sorong, TNI, Polri, BUMN, BUMD, Bulog, PLN dan untuk memberikan sumbangsih pikiran dan data dalam penyusunan dokumen ini," kata dia.
 
Penanggulangan bencana itu, ujar dia, bukan hanya urusan pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, TNI dan Polri, tetapi menjadi urusan bersama, bahkan pihak swasta, BUMN, BUMD, dan masyarakat terlibat dalam penanggulangan bencana.

Ia menjelaskan upaya ini untuk meminimalisasi dampak yang terjadi dari bencana tersebut.
 
Herlin menyebutkan delapan di antara sembilan potensi bencana itu, sudah terjadi dan dialami masyarakat Kota Sorong, kecuali tsunami yang masih diantisipasi terus-menerus dampaknya.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023