Perum Bulog Cabang Manokwari, Papua Barat gencar jual beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasar.

“Diharapkan daya beli masyarakat masih terus terjaga dengan ketersediaan beras SPHP. Program ini agar masyarakat masih bisa membeli beras dengan harga yang terjangkau mengingat harga beras sudah mulai naik,” kata Kepala Perum Bulog Cabang Manokwari Stephanus Kurniawan di Manokwari, Kamis.

Stephanus menjelaskan, beras SPHP adalah beras medium dari Bulog yang memiliki subsidi dari pemerintah. Beras ini memiliki harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional sebesar Rp10.250 per kilogram.

“Sehingga pedagang wajib menjual dengan harga maksimal Rp10.250 per kilogram,” kata Stephanus.

Ia menjelaskan, target penjualan beras SPHP untuk Bulog Manokwari tahun ini sebanyak 1.120 ton. Dari target penjualan tersebut sudah disalurkan 639 ton atau 57,13 persen dari target.

“Salah satu tugas BULOG dalam pelayanan publik atau PSO adalah menjamin ketersediaan stok beras di pasar melalui operasi pasar penjualan beras SPHP dan diharapkan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Stephanus menambahkan, beras SPHP dapat dibeli masyarakat umum di toko atau retail umum dan Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog. Di Kabupaten Manokwari ada 40 toko yang menjual beras SPHP.

“Beras SPHP ini kita kemas per 5 kg agar masyarakat mudah membeli dan menghindari pencampuran beras. Kalau kita jual langsung kemasan 50 kg ke pedagang, takutnya ada pedagang nakal yang mencampur beras SPHP dan dijual dengan harga mahal,” ujarnya.

Ia mengutarakan, untuk menjaga ketersediaan beras, Bulog juga mengeluarkan produk beras premium Beraskita. Beras komersial ini dijual Bulog seharga Rp12.500 per kg, sedangkan harga di pasar berkisar Rp14.000 per kg.

"Meski Beraskita adalah beras komersial tapi Beraskita memiliki HET Rp14.800. Meskipun HET hanya sekedar jadi acuan saja. Tapi kalau di Manokwari, rata-rata toko menjual Rp14.000 per kg,” ujarnya.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023