Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat Otto Parorongan mengatakan imunisasi Rotavirus diberikan tiga tahap untuk bayi berusia dua hingga empat bulan untuk mencegah bayi mengalami diare.

"Imunisasi diberikan tiga kali sesuai golongan usia, sebagai upaya pencegahan diare pada bayi," kata dia di Manokwari, Senin.

Ia menjelaskan bahwa imunisasi Rotavirus telah diselenggarakan sejak 15 Agustus 2023 di tujuh kabupaten di Papua Barat, dengan sasaran lima persen bayi dari jumlah penduduk setempat tercatat 520.740 jiwa.

Tenaga kesehatan terlebih dahulu memberikan edukasi dan sosialisasi bagi seluruh masyarakat, sebelum vaksinasi Rotavirus dicanangkan selama Bulan Imunisasi Nasional.

"Estimasi tingkat kelahiran per tahun di Papua Barat itu 2,3 persen, jadi lebih kurang lima persen bayi yang menjadi sasaran imunisasi," ucap dia.

Ia berharap, dengan adanya edukasi yang masif dari tenaga kesehatan, masyarakat di tujuh kabupaten di Papua Barat semakin antusias mengikuti program vaksinasi Rotavirus.

Tingginya kesadaran masyarakat, terutama ibu-ibu terhadap pentingnya imunisasi tersebut, kata dia, berdampak positif terhadap upaya penanggulangan penyakit diare yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi setelah pneumonia.

"Kami selalu mengajak masyarakat supaya mau datang ke semua fasilitas kesehatan yang terdekat," ucap Otto Parorongan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Papua Barat dr Nurmawati menuturkan bayi berusia dua hingga tiga bulan berhak memperoleh imunisasi guna mencegah penyakit diare yang disebabkan oleh virus rota.

Mekanisme sosialisasi dilakukan secara bertahap mulai dari tenaga medis pelaksana imunisasi, hingga masyarakat di seluruh Papua Barat.

"Jadi kami berikan sosialisasi kepada semua tenaga kesehatan lebih dulu, supaya bisa menjelaskan ke masyarakat tentang manfaat imunisasi Rotavirus," kata dia.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023