Sorong, (Antara) - Dua orang siswa SMA Negeri 4 Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, bernama Iriani Fonataba dan Ema Edita Rumbino dikabarkan tertimpa tiang bangunan sekolah yang roboh secara tiba-tiba.

Peristiwa yang terjadi di Sekolah yang terletak di Pulau Doom, Selasa (15/8) sore yang mengakibatkan siswa yang bernama Iriani Fonataba meninggal dunia setelah dilarikan ke Rumah Sakit.

Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota Sorong Drs. Z.M. Samberi di Pulau Doom, Rabu, mengatakan peristiwa itu terjadi sore hari diluar jam pelajaran atau aktivitas belajar mengajar.

Dia mengatakan, peristiwa itu adalah musibah murni dan pihak sekolah sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak Kepolisian Pulau Doom.

"Kepolisian telah mendatangi sekolah dan memasang garis polisi di area kejadian serta memintai keterangan beberapa siswa yang melihat kejadian itu," ujarnya.

Menurut dia, tiang bangunan sekolah yang roboh menimpa kedua siswa tersebut adalah bangunan tua sejak zaman Belanda bekas Lembaga Pemasyarakatan.

Raman Surya Siswa SMA Negeri 4 saksi mata kejadian tersebut mengatakan, tiang bangunan tersebut roboh secara tiba-tiba saat kedua korban sedang lewat dan langsung tertimpa bangunan.

Melihat kejadian itu, kata Surya, dia dan teman-temannya langsung minta tolong masyarakat setempat untuk melarikan kedua korban di rumah sakit.

Penyidik Polsek Pulau Doom Brigadir Putu yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan setelah mendapat laporan peristiwa tersebut pihaknya langsung mendatangi TKP dan melakukan tindakan Kepolisian yakni melakukan olah TKP dan mengumpulkan data-data dari saksi di lapangan guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

"Kami belum bisa memberikan keterangan lebih jelas terkait peristiwa roboh tiang bangunan sekolah tersebut karena masih dalam penyelidikan," ungkap dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun korban Iriani Fonataba meninggal dunia karena luka parah pada bagian perut akibat tertimpa tiang bangunan. Sedangkan rekannya Ema Edita Rumbini mengalami luka pada bagian kepala dan sedang dirawat secara intensif di Rumah Sakit.(*)

Pewarta: Ernes B Kakisina

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017