Sorong, (Antara) - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-99 di wilayah Kodim 1704/Sorong resmi ditutup oleh Kepala Staf Korem 171/PVT Kolonel Inf Dian Sundiana dalam upacara yang digelar di Kampung Kaliam, Raja Ampat, Rabu (2/8).
Dansatgas TMMD ke-99 Letkol Inf Daniel E.S Lalawi mengatakan, program TMMD membangun 12 rumah layak huni bagi masyarakat Kampung Kaliam Salawati dan Kampung Pam Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, sukses tuntas tepat waktu dengan hasil 100 persen.
Dia mengatakan, pembangunan 12 unit rumah yang dilakukan selama satu bulan tersebut sesuai dengan gambar yang diberikan oleh pemerintah daerah setempat.
Pembangunan fisik rumah, kata dia, sudah ditinjau oleh tim teknis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Raja Ampat dan dinyatakan sudah sesuai dengan standar  yang ditentukan.
Ia mengatakan, sasaran fisik tambahan yakni tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) serta penambahan dermaga di Kampung Kalian juga telah tuntas 100 persen.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Kampung Kalian maupun Kampung Pam yang telah berpartisipasi membantu Satgas TMMD sehingga pembangunan rumah layak huni tersebut berjalan tuntas tepat waktu," ujarnya.
Kepala Staf Korem 171/PVT Kolonel Inf Dian Sundiana yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan program TMMD ke depan masih relevan untuk dilakukan karena banyak permintaan masyarakat terutama pembangunan rumah layak huni yang tepat dan cepat.
Begitu juga pemerintah daerah masih membutuhkan program TMMD karena program tersebut membantu pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Kepala Dinas Kesbangpol Raja Ampat Saeful Mahmud Sangaji mewakili pemerintah daerah menyatakan, Raja Ampat masih membutuhkan dukungan TNI dalam pembangunan infrastruktur ke depan.
Saeful mengakui bawah keterlibatan TNI dalam pembangunan fisik di kampung-kampung sangat tepat waktu bila dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.
"Pemerintah berterima kasih kepada pihak TNI karena program TMMD pembangunan 12 unit rumah bagi masyarakat Kampung Kalian dan Pam dilakukan begitu cepat 31 hari dengan kualitas yang sesuai harapan masyarakat," ungkapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017
Dansatgas TMMD ke-99 Letkol Inf Daniel E.S Lalawi mengatakan, program TMMD membangun 12 rumah layak huni bagi masyarakat Kampung Kaliam Salawati dan Kampung Pam Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, sukses tuntas tepat waktu dengan hasil 100 persen.
Dia mengatakan, pembangunan 12 unit rumah yang dilakukan selama satu bulan tersebut sesuai dengan gambar yang diberikan oleh pemerintah daerah setempat.
Pembangunan fisik rumah, kata dia, sudah ditinjau oleh tim teknis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Raja Ampat dan dinyatakan sudah sesuai dengan standar  yang ditentukan.
Ia mengatakan, sasaran fisik tambahan yakni tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) serta penambahan dermaga di Kampung Kalian juga telah tuntas 100 persen.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Kampung Kalian maupun Kampung Pam yang telah berpartisipasi membantu Satgas TMMD sehingga pembangunan rumah layak huni tersebut berjalan tuntas tepat waktu," ujarnya.
Kepala Staf Korem 171/PVT Kolonel Inf Dian Sundiana yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan program TMMD ke depan masih relevan untuk dilakukan karena banyak permintaan masyarakat terutama pembangunan rumah layak huni yang tepat dan cepat.
Begitu juga pemerintah daerah masih membutuhkan program TMMD karena program tersebut membantu pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Kepala Dinas Kesbangpol Raja Ampat Saeful Mahmud Sangaji mewakili pemerintah daerah menyatakan, Raja Ampat masih membutuhkan dukungan TNI dalam pembangunan infrastruktur ke depan.
Saeful mengakui bawah keterlibatan TNI dalam pembangunan fisik di kampung-kampung sangat tepat waktu bila dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.
"Pemerintah berterima kasih kepada pihak TNI karena program TMMD pembangunan 12 unit rumah bagi masyarakat Kampung Kalian dan Pam dilakukan begitu cepat 31 hari dengan kualitas yang sesuai harapan masyarakat," ungkapnya. (*)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017