Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menginstruksikan jajaran dinas kesehatan setempat agar melakukan transformasi layanan kesehatan dasar secara maksimal agar masyarakat benar-benar merasakan pemerataan dan keadilan.

Saat membuka kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Papua Barat Tahun 2023 di Manokwari, Selasa, menyebutkan bahwa pemerataan layanan kesehatan menjadi isu utama di Indonesia saat ini termasuk di Papua Barat.

"Pesan dari menteri kesehatan agar pelayanan kesehatan bisa sama di seluruh Indonesia, tentunya juga di Papua Barat. Karena itu perlu dilakukan penyamaan persepsi layanan di tingkat provinsi maupun kabupaten di Papua Barat," katanya.

Purnawirawan Polri bintang tiga itu meminta jajaran Dinkes di Papua Barat agar tidak perlu malu untuk belajar pada daerah lain yang sudah maju dalam hal pelayanan kesehatan kepada warganya.

Pemprov Papua Barat, katanya, siap memberikan kesempatan untuk melakukan studi banding ke daerah lain dengan harapan dapat memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Kita bisa teladani provinsi yang memiliki layanan dan fasilitas kesehatan lebih baik. Kita di Papua jangan malu untuk belajar memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan," kata Waterpauw. 

Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorongan menyebut jajarannya terus berupaya mewujudkan enam pilar transformasi sistem kesehatan di tingkat kabupaten/kota.

Enam pilar tersebut yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Rakerkesda Papua Barat Tahun 2023 merupakan rapat kerja daerah ke 10 dihadiri seluruh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota se Provinsi Papua Barat.

Adapun nara sumber dalam kegiatan tersebut yakni Direktur Tata Kelola Kesehatan pada Kementerian Kesehatan RI.
 

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023