Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menargetkan akreditasi bintang lima atau paripurna akan diraih pada tahun 2023.
"Paling tidak sebelum Desember 2023 kita sudah terakreditasi," kata Direktur RSUD Manokwari dokter Alwan Rimosan di Manokwari, Senin.
Ia menjelaskan ada sejumlah langkah yang sedang dipersiapkan dalam meningkatkan mutu layanan RSUD dari bintang empat (utama) menjadi bintang lima, antara lain melalui penambahan sarana prasarana pada ruangan ICU (intensive care unit), hemodialisa (cuci darah), dan kemoterapi.
Saat ini, sumber daya dokter spesialis telah tersedia seperti dokter spesialis anestesi, dokter spesialis bedah onkologi, dan dokter spesialis penyakit dalam.
"Kita siapkan semuanya termasuk tata kelola dan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) rumah sakit," ucap Rimosan.
Selain itu, kata dia, beberapa ruangan rumah sakit juga direnovasi demi menunjang aktivitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat sehingga masyarakat terutama pasien memperoleh kenyamanan ketika mengakses layanan kesehatan di RSUD Manokwari.
"Ruang UGD, pelayanan, rawat inap dan ruangan lainnya kita renovasi supaya tampilannya lebih bagus," ucap dia.
Rimosan menuturkan bahwa pencapaian akreditasi merupakan syarat mutlak menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Akreditasi rumah sakit diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 sebagai upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Tim yang nantinya akan memberikan penilaian terhadap standar akreditasi adalah Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan baik provinsi dan kabupaten.
"Tim asesor bisa dari Kemenkes dan juga dari lembaga-lembaga akreditasi," ucap dia.
Ia menerangkan jumlah tenaga dokter umum yang memberikan pelayanan di RSUD Manokwari ada sepuluh orang. Kemudian dokter spesialis yang terdiri dari penyakit mulut satu orang, kandungan tiga orang, penyakit dalam tiga orang, bedah tiga orang, subspesialis onkologi satu orang, spesialis anak satu orang, dan spesialis saraf satu orang.
"Yang terbaru sekarang adalah dokter spesialis mata, THT (telinga hidung dan tenggorokan), dan patalogi anatomi," ujar Rimosan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Paling tidak sebelum Desember 2023 kita sudah terakreditasi," kata Direktur RSUD Manokwari dokter Alwan Rimosan di Manokwari, Senin.
Ia menjelaskan ada sejumlah langkah yang sedang dipersiapkan dalam meningkatkan mutu layanan RSUD dari bintang empat (utama) menjadi bintang lima, antara lain melalui penambahan sarana prasarana pada ruangan ICU (intensive care unit), hemodialisa (cuci darah), dan kemoterapi.
Saat ini, sumber daya dokter spesialis telah tersedia seperti dokter spesialis anestesi, dokter spesialis bedah onkologi, dan dokter spesialis penyakit dalam.
"Kita siapkan semuanya termasuk tata kelola dan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) rumah sakit," ucap Rimosan.
Selain itu, kata dia, beberapa ruangan rumah sakit juga direnovasi demi menunjang aktivitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat sehingga masyarakat terutama pasien memperoleh kenyamanan ketika mengakses layanan kesehatan di RSUD Manokwari.
"Ruang UGD, pelayanan, rawat inap dan ruangan lainnya kita renovasi supaya tampilannya lebih bagus," ucap dia.
Rimosan menuturkan bahwa pencapaian akreditasi merupakan syarat mutlak menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Akreditasi rumah sakit diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 sebagai upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Tim yang nantinya akan memberikan penilaian terhadap standar akreditasi adalah Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan baik provinsi dan kabupaten.
"Tim asesor bisa dari Kemenkes dan juga dari lembaga-lembaga akreditasi," ucap dia.
Ia menerangkan jumlah tenaga dokter umum yang memberikan pelayanan di RSUD Manokwari ada sepuluh orang. Kemudian dokter spesialis yang terdiri dari penyakit mulut satu orang, kandungan tiga orang, penyakit dalam tiga orang, bedah tiga orang, subspesialis onkologi satu orang, spesialis anak satu orang, dan spesialis saraf satu orang.
"Yang terbaru sekarang adalah dokter spesialis mata, THT (telinga hidung dan tenggorokan), dan patalogi anatomi," ujar Rimosan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023