Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua menyerukan perlunya pembaharuan terhadap lingkungan dan kehidupan kaum perempuan khususnya di seluruh Tanah Papua.
Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Daniel J Kaigere di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, Kamis mengatakan lingkungan dan perempuan menjadi isu sentral yang perlu mendapat perhatian serius dari gereja dan semua umat Kristen termasuk pemerintah daerah.
Ia menegaskan bahwa gereja beserta umat GKI di Tanah Papua mengemban tanggung jawab yang sama untuk melakukan pembaharuan terhadap lingkungan menjadi tempat hidup umat manusia, sekaligus memastikan kaum perempuan memperoleh kehidupan yang laik.
Pembaharuan lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti penanaman pohon, menjaga, dan melestarikan hutan.
“Bersamaan dengan itu juga perlu kita memberikan tempat yang laik, tempat yang sepatutnya bagi perempuan," pesan Kaigere.
Ia menekankan, pemberdayaan perempuan dalam perspektif gereja bukan sekedar soal kesetaraan dengan kaum laki-laki atau emansipasi, melainkan gereja menempatkan perempuan sebagai sumber kehidupan dan tempat yang istimewah.
“Oleh sebab itu wanita harus diberikan kenyamanan, sehingga bisa melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. Dari situ lahirlah gereja yang sehat, lahirlah masyarakat yang sehat dan lahirlah bangsa yang sehat," ujar Kaigere.
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor, mengatakan Konven Pelayan Firman GKI wilayah XII menjadi ajang simulasi pelaksanaan sidang Sinode ke-19 GKI di Tanah Papua pada 2027 di mana Wondama menjadi tuan rumah.
Pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan sidang sekaligus perayaan satu abad tanah peradaban pada 2025 mendatang.
“Persiapan harus dilakukan mulai dari sekarang. Sarana dan prasarana, infrastruktur yang dibutuhkan harus mulai disiapkan," kata bupati.
Konven Pelayan Firman GKI wilayah XII melibatkan kurang lebih 100 orang terdiri dari pendeta, guru jemaat dan guru Injil yang merupakan utusan dari enam klasis dari tiga kabupaten di Papua Barat yaitu Teluk Wondama, Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Daniel J Kaigere di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, Kamis mengatakan lingkungan dan perempuan menjadi isu sentral yang perlu mendapat perhatian serius dari gereja dan semua umat Kristen termasuk pemerintah daerah.
“Kenapa pembaharuan bagi lingkungan dan perempuan? Sebab dua subjek yang saya sebut ini adalah sumber kehidupan," kata Pendeta Kaigere pada kegiatan Konven Pelayan Firman wilayah XII.
Ia menegaskan bahwa gereja beserta umat GKI di Tanah Papua mengemban tanggung jawab yang sama untuk melakukan pembaharuan terhadap lingkungan menjadi tempat hidup umat manusia, sekaligus memastikan kaum perempuan memperoleh kehidupan yang laik.
Pembaharuan lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti penanaman pohon, menjaga, dan melestarikan hutan.
“Bersamaan dengan itu juga perlu kita memberikan tempat yang laik, tempat yang sepatutnya bagi perempuan," pesan Kaigere.
Ia menekankan, pemberdayaan perempuan dalam perspektif gereja bukan sekedar soal kesetaraan dengan kaum laki-laki atau emansipasi, melainkan gereja menempatkan perempuan sebagai sumber kehidupan dan tempat yang istimewah.
“Oleh sebab itu wanita harus diberikan kenyamanan, sehingga bisa melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. Dari situ lahirlah gereja yang sehat, lahirlah masyarakat yang sehat dan lahirlah bangsa yang sehat," ujar Kaigere.
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor, mengatakan Konven Pelayan Firman GKI wilayah XII menjadi ajang simulasi pelaksanaan sidang Sinode ke-19 GKI di Tanah Papua pada 2027 di mana Wondama menjadi tuan rumah.
Pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan sidang sekaligus perayaan satu abad tanah peradaban pada 2025 mendatang.
“Persiapan harus dilakukan mulai dari sekarang. Sarana dan prasarana, infrastruktur yang dibutuhkan harus mulai disiapkan," kata bupati.
Konven Pelayan Firman GKI wilayah XII melibatkan kurang lebih 100 orang terdiri dari pendeta, guru jemaat dan guru Injil yang merupakan utusan dari enam klasis dari tiga kabupaten di Papua Barat yaitu Teluk Wondama, Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023